Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bersama Wahana Visi Indonesia (WVI) dan Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) meluncurkan hasil Kajian Suara Anak: Mengedepankan Perspektif Anak dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kajian ini merupakan riset partisipatif pertama yang secara langsung melibatkan anak-anak sebagai peneliti dan responden utama untuk menilai pelaksanaan program MBG di berbagai daerah di Indonesia.
Melalui pendekatan Child-Led Research (CLR) dan survei Listening to Children (LtC), anak-anak dari 12 provinsi menyampaikan pandangan, pengalaman, serta harapan mereka terhadap pelaksanaan program MBG — mulai dari rasa dan kualitas makanan, ketepatan waktu penyaluran, hingga pentingnya edukasi gizi dan pelibatan anak dalam perencanaan program.
Hasil kajian ini menegaskan bahwa pelibatan bermakna anak bukan hanya wujud penghormatan terhadap hak anak untuk didengar, tetapi juga langkah penting untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas program pemerintah. Suara anak menunjukkan bahwa MBG tidak sekadar memenuhi kebutuhan gizi, namun juga berdampak pada kebiasaan makan, semangat belajar, hingga kesejahteraan keluarga mereka.
KPAI mengapresiasi kolaborasi antara lembaga mitra dan partisipasi ribuan anak Indonesia dalam kajian ini. Temuan dan rekomendasi anak-anak diharapkan menjadi rujukan penting bagi pemerintah dalam memperbaiki tata kelola, keamanan pangan, dan strategi edukasi gizi dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis, demi memastikan hak anak atas gizi, kesehatan, dan partisipasi terpenuhi secara menyeluruh.
👉 Unduh laporan lengkap Kajian Suara Anak: Mengedepankan Perspektif Anak dalam Program Makan Bergizi Gratis di sini.
-highres- A4 Laporan Penelitian Anak dan Survei Me_251111_184543












































