Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan akan menerima kedatangan 50 orangtua murid TK Jakarta International School (JIS) di kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2014) sekitar pukul 16.00 WIB.
Menurut Komisioner Bidang Pendidikan KPAI Susanto, para orangtua tersebut akan memberikan informasi terkait kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan JIS.
“Sekitar 50 orang akan datang memberikan informasi ke KPAI. Mudah-mudahan saja tidak hanya sebatas informasi, tapi ada yang berupa laporan,” kata Komisioner Bidang Pendidikan KPAI Susanto seusai jumpa pers yang diadakan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Muda, Senin (28/4/2014).
Susanto menambahkan, sebenarnya, KPAI sudah sejak lama meminta JIS untuk memfasilitasi pertemuan KPAI dengan orangtua. Rupanya, para orangtua tersebut memiliki inisiatif sendiri untuk mendatangi KPAI.
“Ini akan menjadi hal yang dahsyat,” kata Susanto.
Kedatangan para orangtua murid tersebut merupakan satu dari beberapa hal yang menjadi fokus KPAI terkait kasus JIS.
Hal lainnya adalah mendalami informasi mengenai dugaan adanya pelaku lain yang bukan dari tenaga kebersihan, memberikan peluang kepada orangtua untuk memberikan data pendukung terkait kasus JIS, meminta JIS kooperatif dalam memberikan informasi, dan mendorong Polda untuk menindaklanjuti kasus ini dengan cepat.
Terkait kasus kekerasan seksual terhadap anak yang lain, KPAI mengaku juga melakukan fact founding terhadap kasus lain di Indonesia.
“Baik ke sekolah internasional maupun sekolah negeri di pelosok negeri. Kita tidak fokus ke kasus JIS. JIS ini lebih menarik media karena kasusnya luar biasa dan dugaannya sangat sistemik,” kata Susanto.
Sebelumnya diberitakan, seorang siswa TK JIS mengalami kejahatan seksual di sekolah. Polisi sudah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus ini. Kelimanya adalah petugas kebersihan yang merupakan pekerja alih daya (outsourcing) di sekolah itu.
