Polda Metro Jaya menilai belum ada bukti awal maupun keterangan untuk melakukan tes darah terhadap guru JIS. Namun KPAI menyatakan bukti awal keterlibatan guru sudah ada dan telah dilaporkan ke kepolisian.
Komisioner KPAI Erlinda mengatakan bukti awal keterlibatan guru sudah disampaikan korban kedua pelecehan seksual di JIS pada KPAI. KPAI melalui Satgas Perlindungan Anak kemudian melaporkan kasus yang dialami korban kedua itu ke Bareskrim Mabes Polri. “Saya kira itu sudah cukup bagi Polda sebagai bukti awal keterlibatan guru,” kata Erlinda saat dihubungi Tempo, Kamis, 1 Mei 2014.
Kepada KPAI, korban kedua yang merupakan warga negara asing ini melapor bahwa dia mengalami pelecehan seksual dari seorang guru. Dalam laporan resminya, korban kedua telah menyebut ciri-ciri guru yang dimaksud, yaitu berambut pirang, bermata biru, dan berkulit putih. Laporan ini kemudian disampaikan KPAI ke Bareskrim Mabes Polri.
Korban kedua sendiri enggan melaporkan kasus yang dialaminya ke kepolisian. “Mereka bilang tidak percaya pada polisi Indonesia,” kata Erlinda tentang alasan korban. Untuk itulah, kata Erlinda, mestinya kepolisian bisa menggunakan laporan Satgas Perlindungan Anak ke Bareskrim sebagai bukti awal.
Juru Bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan desakan tes darah terhadap guru JIS belum dijadwalkan. Hingga saat ini penyidik belum memiliki bukti awal maupun keterangan yang menjadi dasar pemeriksaan darah tersebut harus dilakukan. “Kalau dasarnya belum ada, bagaimana caranya pemeriksaan darah dilakukan,” kata Rikwanto di kompleks Gelora Bung Karno, Kamis, 1 Mei 2014.
Sikap kepolisian itu disayangkan Erlinda. Bagi dia, anggapan belum adanya bukti awal keterlibatan guru oleh polisi sama saja menyiakan suatu nilai. “Ini kesempatan bagi kepolisian untuk mendapat kepercayaan, tapi kalau sikapnya seperti itu, momennya bisa hilang,” kata Erlinda.
Mohon dengan sangat kpd KPAI mari kita lindungi anak2 bangsa dr para pelaku BEJAT, apa yang hrs bangsa ini lakukan, ini sdh BENCANA NASIONAL, setiap hari melihat berita pelecehan thp anak2, hati ini marah, sedih, pengen sekali membakar hidup2 para PELAKU BEJAT!!! Ya Tuhan kami mohon dengan sangat lindungilah malaikat2 kecil kami dr para syaitan berwujud manusia. amien T!T
Hey erlinda, bicaramu ada fakta ga? Atau mau cari sensasi?
Kok malah mau ambil tugas polisi? Ngotot bener bahwa ada guru jis segala. Mana buktinya? Polisi aja tidak sampe kesana. Hati2 kamu akan dituntut balik karena pencemaran nama baik. Bicaralah yang jujur, ingat dosa memfitnah manusia.
Dulu saya respek sama anda, tapi sayang makin kesini bicara anda mulai ngawur, sinis dan tidak ada empati lagi. Inikah tempatnya anak2 berlindung?
Dear KPAI,
Saya sudah email pengaduan soal orang yang jual pornografi anak tapi tidak ada tanggapan.
Kemana lagi saya harus mengadu?
Saya berharap KPAI bisa segela menuntaskan masalah ini. Saya pasti dukung 100%. Krisis moral di negara kita sudah semakin parah. Bukan hanya kasus pelecehan di JIS, Medan, Pembunuhan oleh siswa SD, pelecehan di Sukabumi dan masih banyak lagi kerjadian2 lain yang mengenaskan. Anak2 kita masa depan bangsa ini. dan saya percaya bahwa semua anak2 di negara ini berhak mendapat perlakuan yang sama. Terlepas dari latar belakang lingkungan, suku dan kelas ekonomi mereka. Semoga masalah ini cepat mendapatkan penyelesaian agar anak2 bisa menikmati masa kanak2 mereka dengan baik tanpa tekanan ataupun dilecehkan. Saatnya berhenti menyalahkan, anak2 kita lebih butuh bantuan kita… Selengkapnya
KPAI nih pilih kasih, ko maunya sibuk ngurusin orang kaya di JIS MELULU, lalu bagaimana nasib anak2 kami yg rakyat biasa? KPAI kalian harus fokus dengan tugas utama kalian, yakni perlindungan anak… URUSAN POLISI kok ikut kalian recokin. Lindungi hak keamanan anak di Indonesia, jangan cuma ngumbar janji saja dong. Saya mau lihat bukti bahwa KPAI bekerja sesuai dgn omong besar kalian.
KPAI mana yah disaat anak2 ini butuh perlindungan malah ngambil alih tugas polisi nanganin masalah JIS? Apa KPAI hanya untuk anak2 kaya dan institusi terkenal saja? Mana kerjamu KPAI. Lebih baik bubar aja ngabis2in uang rakyat.
http://regional.kompas.com/read/2014/05/02/1721322/40.Bocah.di.Sukabumi.Jadi.Korban.Pelecehan.Seksual?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp
Hai, mas Benny.
Apa Anda kira KPAI tidak menindak-lanjuti kasus Sukabumi? Update terus berita-berita online dong… lihat kerja kerasnya KPAI untuk menangani kasus Sukabumi tersebut.
Ayo sama-sama bekerja keras mengatasi kasus pelecehan seksual anak, minimal berkontribusi untuk lingkungan sekitar. Jangan hanya menghina kerja keras orang, agar dianggap paling peduli.
Sibuk yang mana pak? Sibuk jalan2, foto2 di lokasi tkp, sibuk tampil terus di media supaya terkenal supaya mendapat santunan dana, sibuk gosip, fitnah pihak lain? Saya tidak tau sejauh ini soal KPAI sebelum kalian sering tampil di media dengan kebodohan kalian. Mana yang melindungi anak2? Jauh lebih kerja keras Komnas Perlindungan Anak yang tidak difasilitasi negara.
Coba ganti saja ketua kalian yang angkuh, bicara kasar, sombong, kampungan itu. Dia tidak pantas jadi ketua. Lebih cocok jadi preman.
Saya tidak akan pernah mau menginjakkan kaki ke KPAI untuk melindungi anak.
Sadarlah..!!