Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan bahwa pengaduan kasus kekerasan seksual terhadap anak meningkat akhir-akhir ini. Banyaknya kasus yang terungkap merambat setelah kasus yang menimpa murid Jakarta International School (JIS) mengemuka di media massa.
“Kasus JIS memang seperti momentum untuk mengungkap kasus-kasus serupa di Indonesia. Kasus kekerasan seksual terhadap anak atau oleh anak banyak terjadi sejak dulu tetapi tidak banyak terungkap,” kata Komisioner KPAI, Susanto, di Jakarta, Jumat (16/5/2014).
Sebelumnya, Susanto berujar, kasus kekerasan seksual terhadap anak tidak banyak terungkap karena korban dan keluarganya tidak mau melaporkan kejadian itu kepada penegak hukum maupun KPAI. Alasan keluarga atau korban tidak melapor berbagai macam. Ada yang karena merasa malu, tetapi ada juga yang enggan melapor karena merasa tidak yakin laporannya akan diproses secara hukum.
“Setelah kasus JIS, pengaduan ke KPAI tentang kasus serupa memang semakin banyak. Perhatian media massa juga terlihat lebih banyak ke KPAI. Semakin banyak wartawan yang datang,” tuturnya.
Menurut data yang dimiliki Bidang Data Informasi dan Pengaduan KPAI, sepanjang 2013, ada 502 aduan anak berhadapan dengan hukum (ABH) untuk kasus kekerasan. Sebanyak 187 pengaduan dilakukan secara langsung, 40 melalui surat, 34 lewat telepon, dan 241 pengaduan via surat elektronik. Namun, Susanto mengatakan, sejak Januari hingga Mei 2014, pengaduan mengenai kekerasan seksual anak mencapai lebih dari 400 aduan.
Selain pengaduan, KPAI juga melakukan pemantauan terhadap pemberitaan media massa mengenai kasus ABH dan kekerasan. KPAI berhasil mengumpulkan sekitar 502 berita di media daring, 342 berita di media cetak, dan 269 berita di media elektronik.
[…] Komentar untuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) | Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) […]
[…] Komentar untuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) | Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) […]
[…] Komentar untuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) | Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) […]
Terjadi kekerasan terhadap siswi SD yang kena bully teman sekelasnya, Mohon ditindak lanjuti kang, kasihan kang.
Bukti :https://www.facebook.com/video.php?v=507164592720185&set=vb.257084711061509&type=2&theater
[…] Komentar untuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) | Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) […]
[…] Komentar untuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) | Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) […]
Terjadi kasus sodomi yang dilakukan oleh seorang anak kelas 3 SD yang bernama Dias usia 8-9 tahun dengan orang tua yang bernama Bapak Slamet dan Ibu Slamet yang beralamat di Perumahan Puri Karawaci Blok C2/3 Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang 15821. Peristiwa sodomi ini dilakukan pelaku terhadap 8 orang anak dengan kisaran usia sekolah dari kelas Taman Kanak-kanak hingga SD kelas 1-2. Perbuatan pelaku dilakukan dengan ancaman sehingga perbuatan ini berjalan beberapa waktu hingga akhirnya perbuatan pelaku dipergoki oleh 3 orang ibu rumah tangga yang bernama Ibu Ana Purwanto, Ibu Hesti (salah satu anaknya juga menjadi korban… Selengkapnya
Sebarkan video ini agar pelaku kapokVideo Ibu (sarap gendeng setres pelo dll) sadis terhadap anak,https://scontent-a.xx.fbcdn.net/hvideo-xaf1/v/t42.1790-2/1480052_278390088982324_398553305_n.mp4?oh=ba917ff2ac61daac228a631c4e2bcd65&oe=54073F69&refsrc=https%3A%2F%2Fm.facebook.com%2Fauth.php Tolong disebarin video ini supaya sampai ke komnas HAM.. Biar cepet ketangkep..
aslii reg . !! kudu ndelok .
jan GENDENG iku makne .
gk TEGOO ndlok e ..
Saya dpat bc via bbm, tlong orang yg ad di video saya hanya kasihan kepada anak yg tak slah.
Tlong keadilan .
Banyak sekali realita seperti ini di Indonesia. Mau sampai kapan rantai setan seperti ini terjadi, kekerasan saat ini cuma akan menjadi buah kekerasan di masa yang akan datang. Mungkin butuh sinergi antara lembaga, dan lembaga2 pemerintah itu membuat kampanye besar-besar an di media massa. The Children are Our Future..