JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyayangkan adanya peristiwa 61 anak di Kabupaten Asmat, Papua tewas karena terserang campak dan gizi buruk. KPAI menuntut keseriusan pemerintah baik pusat maupun daerah untuk mencari solusi baik jangka pendek, menengah dan panjang atas permasalahan gizi buruk di sana.
“Negara harus hadir mencari solusi terkait kesulitan atau kendala akses dan informasi yang dialami keluarga anak-anak disana, sehingga persoalan gizi buruk bisa terjawab dengan nyata,” ujar komisioner KPAI, Jasra Putra kepada Okezone, Jumat (19/1/2018).
Jasra menambahkan pemerintah daerah diharapkan bisa proaktif menyampaikan kendala-kendala lapangan yang dihadapi terkait gizi buruk masal ini.
“Berbagai media informasi bisa dilakukan oleh pemda untuk mengantisipasi agar korban tidak berjatuhan dengan upaya-upaya pencegahan dari awal,” ucapnya.
KPAI, lanjut Jasra juga meminta Kementerian Dalam Negeri untuk melakukan evaluasi dan sanksi terhadap daerah yang lalai memberikan perlindungan terhadap anak.
“Upaya ini perlu dilakukan agar efektifitas perlindungan anak terutama daerah tertinggal, terdepan dan terluar bisa berjalan,” jelasnya.
Jasra pun menilai pemerintah perlu melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dalam memutus mata rantai gizi buruk.
“Tentu suplai makanan bergizi yang cukup harus difasilitasi oleh pemerintah,” tukasnya.