• Beranda
  • Berita
    • Artikel
    • Pengumuman
    • Tinjauan
    • Aksi
  • PROFIL
    • Organisasi
  • KOMISIONER
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
  • LOWONGAN KERJA

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)

  • Berita
    • Artikel
    • Aksi
  • Pengumuman
    • MAGANG KPAI
  • Tinjauan
  • Media
    • Foto Galeri
    • Video
  • Data
    • Bank Data
    • Lembaga Mitra KPAI
  • Regulasi
  • Pengaduan Online
  • Publikasi
    • Laporan Tahunan
    • Renstra
    • LAKIP
    • Struktur Organisasi
  • Hubungi Kami

Marak Pedofilia, Upaya Perlindungan Anak Dinilai Jalan di Tempat

0
  • Ditayangkan oleh dedi hendrian
  • — 6 Januari 2018

JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merasa miris terhadap maraknya kasus kejahatan seksual dengan mengeksploitasi anak-anak. KPAI menilai, dari sekian banyak kejahatan seksual terhadap anak, belum ada tindakan pencegahan yang konkret, bahkan cenderung jalan di tempat.

“Sebegitu banyak kejadian tapi belum melihat, terlihat upaya yang sangat konkret, istilahnya mengurangi, mungkin tidak secepat tindak kejahatan tersebut. Pencegahan yang dilakukan orang tua, masyarakat, pemerintah, bahkan negara itu tidak semasif kejahatan itu sendiri. Sehingga dengan kondisi yang seperti itu, upaya pelindungan anak masih jalan di tempat” kata komisioner KPAI Putu Elvina kepada detikcom, Jumat (5/1/2018) malam.

Kasus terbaru terkait kejahatan seksual terhadap anak terjadi, yakni kasus Babeh yang menyodomi 41 anak di Tangerang dan tersebarnya video porno perempuan dewasa dengan anak-anak. Dia menyebut banyak faktor yang mempengaruhi hal itu, mulai kurang optimalnya upaya pencegahan hingga kurangnya pendidikan terhadap anak sehingga mudah dipengaruhi.

“Artinya, di sini pemahaman terhadap anak, upaya perlindungan, gimana mereka bisa melindungi diri sendiri atau mencari bantuan dari orang tua atau orang sekitarnya itu perlu diberikan terhadap anak secara terus-menurus,” ujarnya.

Putu menyebut sebenarnya pemerintah sudah berbuat maksimal. Namun dia mengatakan serangan kejahatan terhadap anak itu semakin masif, ditambah lagi belum semua orang paham pentingnya perlindungan hukum terhadap anak.

“Saya pikir semua sudah berbuat. Hanya, apa yang kita lakukan masih kalah jauh dengan serangan terhadap anak tersebut. Kita mungkin pemerintah misalnya masih melakukan pencegahan yang itu. Tidak semua orang mendapatkan sosialisasi itu tentang perlindungan anak, tidak semua mendapat sosialisasi, misalnya pentingnya pelindungan hukum terhadap anak. KPAI melihat masih jauh dari harapan, semua sudah berbuat tapi belum maksimal,” urai Putu.

Untuk memaksimalkan semua itu, Putu berharap ada kesadaran dari semua elemen tentang penting perlindungan terhadap anak. Karena kejahatan terhadap anak bisa datang bahkan dari orang-orang terdekat.

“Untuk memaksimalkan itu, tentu saja membangun kesadaran adalah prioritas karena kita lihat pelaku kejahatan anak banyak dilakukan oleh yang dekat dengan anak, bisa keluarga, tetangga, atau familinya. Ini menunjukkan bahwa dalam konteks keluarga terkecil pun yang seharusnya melindungi anak, justru mereka tidak mendapatkan perspektif pengertian perlindungan anak dengan baik,” tutur Putu. 

  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Harap isi perhitungan berikut: * Waktu captcha (isi angka) habis, silakan reload (klik tombol sebelah angka/kotak)

  • Sebelumnya Video Mesum Wanita dan Anak, KPAI Minta Polisi Terapkan Pasal Berlapis pada Pelaku
  • Berikutnya Reaksi Keras KPAI Soal Adegan Mesum yang Melibatkan Anak di Bandung
    • Terkini
    • Terpopuler
    • Tags
    • KPAI Goes To Campus, Mengupas Isu-Isu Perlindungan Anak21 November 2019
    • Guru dan Siswa Tewas Tertimpa Atap Bangunan SD Ambruk, KPAI Pertanyakan Keseriusan Sekolah Aman7 November 2019
    • KPAI Minta Polisi Periksa Kejiwaan Ibu yang Masukkan Bayinya ke Mesin Cuci7 November 2019
    • KPAI: Anak Korban Perdagangan Orang Butuh Layanan Rehabsos30 Oktober 2019
    • PENGUMUMAN30 Oktober 2019
    • KPAI: Lihat Kekerasan pada Anak, Lapor!16 Mei 2015
    • KPAI : Siapa Penyebar Video Kekerasan SD Bukittinggi?14 Oktober 2014
    • Kondisi Bocah Iqbal Saputra Kritis17 Maret 2014
    • PENGUMUMAN PESERTA YANG DINYATAKAN LULUS TES SELEKSI CALON ANGGOTA KPAI PERIODE TAHUN 2017-202228 November 2016
    • Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis, KPAI: Hentikan Penggunaan Anak untuk Promosi2 Agustus 2019
    • Aksi 1000 Sendal Akta Kelahiran Akta Lahir Anak anak Anak Jalanan Artis Bayi Bayi Dera Bayi Tewas Bocah Penderita Sakit Jantung Calon Anggota KPAI 2013 - 2016 deklarasi Film 'Sang Kiai' Film Indonesia Galeri Guru Cabuli Murid Hak Anak Diluar Perkawinan Imigran Anak Indonesia Inspirasi Anak Indonesia kekerasan Kekerasan Anak ketua kpai komisi Komisioner KPAI kpai kunjungan Narkoba Pelajaran Agama Pelecehan Anak Pematang Siantar Pemerkosaan Anak pendidikan pengawasan pengumuman Peraturan Undang - Undang RI Tentang Anak Perhatian Anak Perlindungan Anak Rumah Sakit Sekolah seleksi Sumatera Utara susanto Video Bayi Dera Video Pemerkosaan Anak Vonis Anak Dibawah Umur
  • Komentar

    • Harjono on Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis, KPAI: Hentikan Penggunaan Anak untuk PromosiSelamat Pagi, KPAI berpendapat bahwa audisi bukutangkis yang dilakukan Jarum...
    • Ronny on Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis, KPAI: Hentikan Penggunaan Anak untuk PromosiKerja Utama KPAI untuk exploitasi anak tidak maximal malah kerja...
    • Rifki on Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis, KPAI: Hentikan Penggunaan Anak untuk PromosiKalau anak anak gak boleh di ekploitasi, terus itu yg...
    • Rommel Rajagukguk on Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis, KPAI: Hentikan Penggunaan Anak untuk PromosiApakah memang sudah di lakukan penelitian secara mendalam tentang hubungan...
    • andre jatmiko on Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis, KPAI: Hentikan Penggunaan Anak untuk PromosiSudah saatnya membuat PB KPAI dan silahkan bina bibit muda...


        ©2016. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)