1 Bocah korban prostitusi gay alami konflik seksual berat

JAKARTA – Satu dari tujuh korban perdagangan anak buat gay memiliki konflik seksual cukup berat. Saat ini, pihak Kementerian Sosial (Kemensos) sedang memberikan terapi kognitif terhadap anak tersebut.

“Dari tujuh anak, satu orang ternyata memiliki konflik seksualnya cukup berat. Lalu kita terapi kognitif, kita lihat behaviornya seperti apa,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam diskusi bertajuk ‘Menguak Tabir Prostitusi Anak’, Jakarta, Kamis (15/9).

Khofifah menambahkan, sampai sejauh ini pihaknya terus memantau perkembangan anak tersebut. Semua proses rehabilitasi ketujuh anak pun akan terus dipantau sampai fungsi sosialnya membaik.

“Kita ikuti terus perkembangannya, sampai nanti fungsi sosial mereka bisa dikembalikan,” ujar Khofifah.

Sementara itu, Komisioner dan Kadiv Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda meminta semua pihak untuk tetap waspada. Sebab, sasaran utama dari kaum gay adalah anak-anak.

“Sasarannya adalah anak-anak kita, anak remaja laki-laki. LGBT perilaku yang sang menyimpang,” ucap Erlinda.

Dijelaskan dia, perilaku homo seksual tidak menular hanya saja penyakit mental itu mampu mempengaruhi sikap sosial seseorang. Di sisi lain, dipaparkan Erlinda jika kaum gay tercatat cukup banyak, salah satunya di Jawa Barat yang mencapai 17 ribu orang.

“Di Jawa Barat saja anak LGBT ada 17 ribu. Ada kerusakan otak di sini perilaku menyebar,” pungkas Erlinda.

Exit mobile version