Plt Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Budiharjo mengatakan, kurangnya perhatian orangtua dalam menelisik aktivitas anak disinyalir sebagai salah satu penyebab terjadinya tawuran.
Pernyataan ini merupakan buntut dari kasus tawuran yang terjadi kawasan Tambora, Jakarta Barat dan mengakibatkan dua warga bernama Alamsyah dan Roni tewas akibat sabetan senjata tajam.
“Persoalan ini kembali ke keluarga, seharusnya keluarga intens memantau dan membimbing anak-anak agar jangan sampai terlibat tindakan kriminal,” ujar Budiharjo, kepada wartawan, Sabtu (6/6/2015).
Saat dikonfirmasi terkait adanya salah satu dari lima tersangka berinisial MT (15) masuk dalam kondisi anak dibawah umur. Budiharjo mengungkapkan, Pihaknya akan mengadvokasi dan mendampingi tersangka saat mengikuti proses hukum.
“Kita ikut prihatin tetap kita kawal dan bisa dititipkan ke panti atau rumah aman (safe house),” tandasnya.
Sebelumnya, Jajaran Polres Jakarta Barat berhasil menangkap lima orang tersangka yakni AS (18), RR (20), MT (15), DI (17), dan WK (20). Kelima remaja ini dicokok lantaran tersangkut kasus tawuran antar dua kelompok di Jalan KH Moch. Mansyur, Tambora, Jakarta Barat, pada Minggu (31/5/2015) lalu.
AKibat dari tawuran itu, dua warga bernama Alamsyah dan Roni tewas setelah terkena senjata tajam.