Anggota KPAI Ungkap Modus Pengedar Narkoba yang Incar Anak Sekolah Berprestasi

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Kesehatan Siti Hikmawati menyatakan, sindikat peredaran narkoba mengincar anak-anak sekolah yang berprestasi.

“Kita melihat dari beberapa pengaduan yang masuk, mereka adalah anak-anak yang memiliki prestasi baik,” kata Siti saat konferensi pers di Kantor KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (6/3/2018).

Modus yang digunakan para sindikat adalah mengajak anak-anak belajar kelompok, kemudian narkoba tersebut disisipkan ke dalam air putih yang diminum oleh mereka.

“Anak-anak yang diajak belajar bersama oleh teman-temannya, disuguhi air putih dan sudah ditambahkan sesuatu. Ketika sudah ada adiksi, dia akan merasa ‘kok minum air putih di rumah kamu enak ya’,” ungkapnya.

Selanjutnya, saat anak tersebut sudah mulai kecanduan, temannya akan berterus terang bahwa di dalam air putih sudah dicampurkan sesuatu dan harus membayar untuk mendapatkannya.

Ketika gejala adiksi sudah mulai dirasakannya, anak-anak tersebut bahkan rela untuk menjual barang-barang yang ada di rumahnya untuk mendapatkan narkoba.

Hal itu diketahuinya saat orangtua korban melaporkan hal tersebut, dan menyadari bahwa barang-barang elektronik di rumahnya banyak yang hilang.

“Intinya adalah bagaimana mengajarkan anak untuk tidak mudah menerima apa pun yang dicurigai, bahkan jika itu berasal dari kawan terdekat,” kata Siti.

Dia menerangkan, sindikat narkoba saat ini menyasar generasi muda Indonesia dengan tujuan merusak, agar tidak tercapainya bonus demografi pada 2025. Mereka yang terjerat narkoba pun dijadikan kurir untuk menjual barang haram itu kepada teman sebayanya.

 

Exit mobile version