Anugerah KPAI untuk Pelopor Perlindungan Anak

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menganugerahkan penghargaan kepada 11 Pelopor Perlindungan Anak, Jumat (21/8), di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Komisioner Bidang Pendidikan KPAI Susanto mengatakan hal ini kepada SH, sesaat setelah acara pemberian penghargaan tersebut.

“Kompleksnya permasalahan anak, tampaknya telah menumbuhkan kepeloporan perlindungan anak,” kata Susanto. Menurutnya, adanya kepeloporan tersebut telah menunjukkan jejak positif kemajuan perlindungan anak. Ia mengatakan, pemajuan perlindungan anak perlu mendapat apresiasi dan atensi. Untuk itu, KPAI menurut Susanto, mendukung pionering perlindungan anak melalui pemberian Penghargaan Kepeloporan Perlindungan Anak.

“KPAI telah memberikan 11 penghargaan pelopor,” kata Susanto. Ia menyebutkan lima dari 11 kategori penghargaan tersebut. Pertama, untuk kategori lembaga negara, yang terpilih sebagai lembaga negara yang peduli perlindungan anak adalah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Lembaga tersebut, menurut Susanto mendapatkan penghargaan tersebut karena menurut KPAI memiliki perhatian dan kepedulian dalam upaya mencegah pelibatan anak dalam kegiatan politik.

“Kedua, Pemprov Kepulauan Riau,” kata Susanto. Menurutnya, Pemprov Kepulauan Riau terpilih sebagai penerima penghargaan karena dinilai sebagai provinsi yang peduli pada perlindungan anak. Selain itu, kata Susanto, Bupati Banyuwangi juga terpilih sebagai penerima KPAI Award, karena dianggap paling inovatif dalam upaya perlindungan anak. “Program inovatifnya antara lain, ‘Lahir Procot, Dapat Akte Kelahiran’,” kata Susanto.

Peraih penghargaan keempat, lanjut Susanto, adalah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Menurutnya, Pemkot Surabaya terpilih sebagai kota yang melakukan upaya serius (concern) dalam pencegahan kekerasan seksual anak. “Pembubaran Lokalisasi Doli merupakan pertanda keseriusan tersebut,” katanya.

Sediakan Taman Edukatif

Peraih penghargaan perlindungan anak dari KPAI lainnya menurut Susanto adalah Kota Yogyakarta. Menurutnya, Yogyakarta terpilih sebagai kota yang mendapat penghargaan KPAI karena kota tersebut menyediakan taman wisata edukatif bagi anak. Ketersediaan taman pintar, kata Susanto, menjadi indikasi kepeloporan di tengah taman bermain anak yang saat ini mahal. “Taman bermain yang mahal biasanya hanya dapat diakses oleh kelas ekonomi tertentu,” kata Susanto.

Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh mengatakan, pemberian “KPAI Award 2015” merupakan rangkaian HUT ke-70 RI dan Hari Anak Nasional. Menurutnya, “KPAI Award 2015” juga diberikan dalam rangka menghargai para Pahlawan Perlindungan Anak Indonesia. “Kami perlu dukungan media untuk memberitakan pemberian penghargaan ini,” kata Asrorun sesaat sebelum acara pemberian penghargaan berlangsung.

Exit mobile version