Asrorun Niam: Konflik Jakmania-Bobotoh Jangan Tularkan ke Anak-Anak

Konflik antarsuporter Persija Jakarta (The Jakmania) dan Persib Bandung (Bobotoh) dapat berimbas ke level anak-anak. Perseteruan kedua kubu yang tak kunjung usai dikhawatirkan akan tertanam di benak anak di bawah umur.

Wacana tersebut diungkapkan oleh Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh. Permusuhan yang terjalin dikhawatirkan berimbas kepada anak-anak mengenai siapa lawan mereka. Niam berharap, upaya rekonsiliasi dilakukan secara serius oleh para orangtua, sespuh suporter, hingga pejabat pemerintahan setempat agar mendapatkan solusi konkret.

Konflik berkepanjangan ini tak bisa didiamkan begitu saja. Apalagi, Kota Jakarta dan Bandung memiliki kerjasama ekonomi yang saling menunjang. “Kini saatnya kita melakukan revolusi mental untuk mengembalikan kaedah sportivitas dalam olahraga,” kata Niam.

“Nilai-nila kebersamaan, kerjasama, persahabatan, dan kekompakan yang tersimpan dalam olahraga sepak bola harus diaktualisasikan dalam pribadi, termasuk kepada para suporter,” papar Niam menambahkan.

Niam juga berharap, para tokoh suporter yang terbilang senior tidak menanamkan rasa permusuhan. Jajaran pimpinan suporter justru harus mengkampanyekan persahabatan dan sportifitas kepada anak-anak.

Rantai permusuhan antara kedua suporter yang terjalin hampir dua dekade terakhir harus diputus. “Bukan justru menularkan fanatisme buta yang melahirkan destruksi dan anarki,” tamba Niam.

Konflik antara The Jakmania dan Bobotoh memang sudah terjalin dalam dua dekade terakhir. Sebelumnya, kedua klub maupun suporter memiliki hubungan yang harmonis untuk saling mendukung. Baru-baru ini, pertikaian suporter kembali terlibat konflik di Tol JORR TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (9/11/2014). Ada aksi pelemparan batu yang melibatkan warga setempat.

Peristiwa lanjutan juga terjadi di Bandung. Sejumlah oknum bobotoh meneror pemilik kendaraan pelat B asal Jakarta yang melintas di
kawasan “Kota Kembang” itu

Exit mobile version