Bagaimana Cara Menjadi Ayah yang Ideal? Nih Saran dari KPAI

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra mengajak para calon maupun yang sudah menjadi ayah untuk kembali sejenak melakukan evaluasi diri terhadap kehadirannya di tengah buah hati.

Dengan kata lain, apakah peran ayah yang selama ini dijalankan sudah optimal.

Pernyataannya itu dilontantarkan berkaitan dengan Hari Ayah Nasional, yang jatuh pada 12 November 2017.

“Apakah sudah menjadi ayah yang didambakan oleh anak, atau baru sekadar interaksi biasa dan menanyakan hal-hal yang biasa seperti tentang sekolah, PR, dan tugas lainya yang sangat tidak menarik bagi anak,” kata dia dilansir RMOl Jabar (Jawa Pos Grup).

Jasra menambahkan, kehadiran ayah secara fisik seringkali tidak terbangun interaksi positif yang bisa meningkatkan karakter anak agar tumbuh dan berkembang secara baik.

“Ayah kadang kala sibuk dengan gadget dan pekerjaan, begitu juga halnya anak sibuk dengan gadget-nya,” jelas Jasra.

Selain itu, menurut dia, penelitian juga menyebutkan kedekatan ayah dengan buah hatinya bisa membantu anak bisa sukses dalam pendidikan.

“Suatu saat bisa sukses dalam karir dan juga membantu dan memudahkan anak untuk bersosialisasi dengan teman dan masyarakat,” jelasnya.

Oleh karena itu, Jasra mengajak para calon dan ayah hebat Indonesia untuk membangun komunikasi dan interaksi yang menarik dengan anak melalui media yang juga menarik. Mulai dari olahraga bersama, bernyanyi, menonton, mengaji, mendongeng ketika mau tidur, dan kegiatan lain yang bisa mendekatkan kepada anak.

“Kita berharap para ayah tidak menyesal karena tidak bisa berinteraksi dengan anak, sebab masa usia anak tidak akan mungkin terulang kembali. Selagi ada kesempatan, sesibuk apapun dengan media dan fasilitas yang canggih sekarang tidak ada kata untuk tidak bisa menyapa anak,” tandasnya.

Exit mobile version