JAKARTA – Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dikenal sebagai sosok yang ceplas-ceplos di media, sehingga terkesan kasar dan emosional.
Hal itu bahkan pernah memantik reaksi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang meminta Kementerian Dalam Negeri menindaklanjuti ucapan Ahok yang dinilai mereka kasar saat siaran langsung di televisi swasta.
“KPAI menilai dialog yang menampilkan kata-kata kotor dan kasar itu sangat buruk dan tidak pantas disampaikan oleh pejabat publik. Gubernur telah memberikan teladan sangat buruk bagi anak-anak,” kata Ketua KPAI Asrorun Ni’am Sholeh kala itu di Jakarta.
Benarkah Ahok merupakan contoh buruk bagi anak-anak? Tentu jawabannya sangat subjektif.
Bagi mereka yang pro, Ahok selama ini dinilai telah menelurkan berbagai kebijakan yang “ramah anak”.
Dari sisi kebijakan sampai 2016, Ahok telah membangun 62 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
RPTRA dimaksudkan sebagai ruang publik terbuka hijau. Taman tersebut berisi permainan menarik, pengawasan CCTV, dan ruangan-ruangan yang melayani kebutuhan masyarakat sekitar.
Ahok berharap anak-anak yang dibesarkan di rumah susun Jakarta dapat memiliki kesempatan yang sama seperti Wali Kota London, Inggris yang baru terpilih, Sadiq Khan.
“Siapa tahu ke depan anak rusun bisa jadi wali kota, gubernur bahkan presiden,” kata Ahok di Jakarta.
Pendidikan
Alokasi anggaran pendidikan untuk warga kurang mampu justru semakin variatif dan bertambah jumlahnya.
Anggaran Kartu Jakarta Pintar naik dari Rp 455.954.000.000 pada tahun 2014 menjadi Rp 2.500.000.000.000 pada tahun 2016.
Fungsi utama Kartu Jakarta Pintar memang untuk membiayai iuran sekolah.
Di bawah pemerintahan Ahok, KJP punya banyak fungsi.
Kini KJP juga dapat digunakan untuk membeli daging dan perlengkapan sekolah.
Agar berprestasi di sekolah, siswa tentu perlu protein cukup.
Sehingga selain membeli perlengkapan sekolah, kebutuhan protein siswa disubsidi juga oleh pemerintah DKI di bawah Ahok.
Daging adalah salah satu sumber protein.
Dua contoh kebijakan Ahok tersebut, bagi kelompok yang mendukung Ahok menunjukkan bahwa Ahok sangat memperhatikan anak-anak.
RPTRA memfasilitasi anak-anak agar dapat bermain dengan kondusif. KJP jelas sangat vital bagi pendidikan anak. Pendidikan adalah modal utama mendapat masa depan yang lebih baik.