Buku Berbau Pornografi Kembali Beredar di Sekolah, KPAI: Guru Harus Punya Fungsi Kontrol

JAKARTA – Wakil Ketua Bidang Pengasuhan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Rita Pranawati menyesalkan adanya buku atau bahan bacaan berkonten pornografi yang kembali beredar di sekolah, sebagaimana ditemukan di SMPN 2 Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh baru-baru ini.

Menurut Rita, seharusnya pihak sekolah mengecek terlebih dahulu semua bahan bacaan yang harus dikonsumsi anak didiknya, jangan sampai para siswa itu disuguhi buku-buku yang tidak layak atau bahkan menyesatkan.

 
 

“Tentu kita menyesalkan kejadian ini, menurut saya pihak sekolah harus sangat teliti ketika di awal tahun ajaran perlu dilihat lagi, guru tetap harus punya fungsi kontrol untuk itu,” kata Rita saat dikonfirmasi Okezone, Selasa (6/2/2018).

Rita meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar memperketat pengawasannya ke sekolah-sekolah. Buku yang tidak layak dibaca siswa tidak boleh masuk sekolah karena justru akan merusak moral generasi bangsa.

“Agar kejadian-kejadian seperti ini tidak terulang lagi, dan itu biasanya kalau itu buku di bawah Kemendikbud tentu penting untuk dilihat dan dicek terlebih dahulu,” tuturnya.

Sebelumnya, orang tua salah satu siswa di SMPN 2 Sungai Raya, Aceh Timur digegerkan dengan penemuan sebuah bahan berjudul ‘Perempuan Bernama Arjuna’ di lingkungan sekolah. Novel karangan Remy Sylado itu menampilkan sketsa pria dengan perempuan sedang berhubungan intim dan menjadi koleksi perpustakaan.

Pihak sekolah pun mengakui adanya buku tidak layak baca tersebut. Pasalnya, buku itu diperoleh dari Dinas Perpustakaan dan Kearssipan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur yang didistribusikan pada September 2017 lalu. Namun baru disadari berbau pornografi pada Januari kemarin.

Exit mobile version