JAKARTA – Di media sosial tengah viral video seorang siswa Sekolah Dasar Negeri 01 Tanjung Duren berinisial PI yang nyarius menjadi korban penculikan. NAmun aksi itu gagal karna korban menggit tangan pelaku.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut bila insiden itu akan membawa dampak psikologis kepada sekolah dan lingkungan sekitar. Sehingga harus dilakukan tindakan agar tidak ada trauma.
“Harus mempercepat pengungkapan peristiwa, satuan sekolah, masyarakat sekitar segera melaporkan apapun yang dianggap mencurigakan,” kata Komisioner KPAI Jasra Putra ketika dikonfirmasi, Kamis (14/9).
KPAI meminta kepada seluruh pihak bila melihat, mendengar, atau merasakan hal-hal yang sekiranya berhubungan dengan upaya penculikan untuk segera melapor.
Menurut dia, dukungan cepat menjadi penting agar aparat kepolisian dapat mengungkap, serta cepat mencari jejak penculik yang diduga masih membawa dua anak yang disekap dalam mobil.
Sekolah kata dia juga perlu melakukan pemetaan lingkungan, terutama terhadap sisa siswinya yang masih mempunyai kegiatan sepulang sekolah. Pasalnya, kejadian di SDN Tanjung Duren itu bermula ketika anak-anak hendak les setelah sekolah.
“Orang tua diingatkan untuk memerhatikan dan berkomunikasi dengan anaknya. Melalui sekolah, lingkungan anak dan tempat les. Agar tidak lengah dan membangun kewaspadaan,” terang dia.
Jasra melanjutkan, kekosongan perhatian kepada anak akan menjadi tanggung jawab siapa, terutama pada jam-jam rawan sepulang sekolah. Orang tua diminta lebih memerhatikan anak-anaknya. “Bahwa dalam perlindungan anak memang butuh gerakan sekampung,” terang Jasra.
Tak hanya itu, KPAI juga meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Dinas Pendidikan DKI untuk melengkapi fasilitas sekolah dengan kamera CCTV. Sebab, telah lama kekerasan di sekolah dan lingkungan sekitar terjadi, serta membutuhkan alat bantu agar dapat mengungkap peristiwa dengan baik.
“Kejadian ini mengingatkan pemerintah untuk terus giat membangun ruang fasilitas terbuka ramah anak. Apalagi Provinsi DKI sudah mendapat penghargaan Kota Layak Anak, akhirnya harus ditingkatkan. Bukan justru menghilangkan kebijakan dan anggaran RPTRA,” tegas Jasra.
Sebelumnya, beredar sebuah video di media sosial tentang pengakuan seorang siswi SD berinisial PI yang hampir diculik oleh sekelompok orang. Siswi yang diketahui bersekolah di SDN Tanjung Duren itu sempat dibekap mulutnya.