Cegah Kekerasan Anak, Peran Komunitas RT/RW Harus Diperkuat

JAKARTA – Psikolog Anak, Tika Bisono, memandang peran penting komunitas lingkungan di tingkat RT/RW dalam pencegahan kekerasan terhadap anak. Jika fungsi pengawasan anak di tingkat akar rumput berjalan secara masif, maka angka kekerasan terhadap anak bisa ditekan secara signifikan.

“Pemberdayaan komunitas menurut saya harus jadi ujung tombak,” kata Tika.

Lingkungan RT/RW, menurut Tika, bisa menjadi garda terdepan untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak. Beberapa forum yang sudah ada selama ini di lingkungan RT/RW, dapat mensosialisasikan mengenai pentingnya pengawasan terhadap anak.

Bentuk-bentuk pencegahan di lingkungan terkecil seperti ini juga akan membantu tugas aparat keamanan maupun lembaga perlindungan anak.

“Kalau Pak RT, Pak RW ketemu dua minggu-tiga minggu sekali, minimum orang tua di situ akan tambah aware. Kalau masing-masing RT melakukan seperti ini, buat saya udah menolong teman-teman di kepolisian dan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia),” jelas dia.

Hal yang sama juga diungkapkan Wakil Ketua KPAI, Susanto, yang menyatakan adanya forum-forum di tingkat RT/RW seperti arisan, merupakan modal sosial untuk perlindungan anak. Ia mengaku optimis terhadap kemajuan upaya perlindungan anak di Indonesia.

“Kita punya modal sosial, apalagi perubahan undang-undang sudah dilakukan dan semakin terlihat manfaatnya. Misalnya di Undang-Undang Pemda, saat ini bupati dan wali kota tidak hanya bertanggung jawab dalam penanganan tapi juga pencegahan,” jelas Susanto, dalam diskusi yang sama.

Exit mobile version