Di Depan KPAI, Ayah Penelantar Anak di Cibubur Masih Lakukan Kekerasan

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda, Kementerian Sosial dan kepolisian mendatangi rumah anak yang diduga dianiaya di Cibubur, Jakarta Timur. Saat didatangi, sang ayah tak terima, bahkan sempat melakukan kekerasan pada anaknya secara verbal.

“Orang tuanya diduga konsumsi miras, baunya menyengat. Di depan kami pun sang ayah melakukan kekerasan dengan bentakan terhadap anaknya,” kata Erlinda saat diwawancarai di lokasi, Kamis (15/5/2015).

Menurtu Erlinda, kondisi ekonomi keluarga tersebut cukup mapan. Namun memang ada dugaan masalah gangguan jiwa yang perlu dibuktikan.

“Kami menduga gangguan kejiwaan ortunya, ibu dan ayahnya,” sambung Erlinda.

Selain itu, Erlinda mendapat informasi dari sang anak terkait kepemilikan senjata api dan senjata tajam. Karena itu, perlu dilakukan penggeledahan.

“Tadi ayahnya bilang: ini anak saya dan saya berhak mau apain saja. Ini perlu diketahui masyarakat bahwa anak dilindungi negara,” tegasnya.

Salah satu anak yang sudah dievakuasi KPAI diduga mengalami trauma dan ketakutan mendalam. Anak-anak itu akan dilindungi di rumah aman milik negara. Bila terbukti melakukan kekerasan, negara akan ambil alih dan hak asuhnya bisa diambil alih.

“Untuk kondisi 4 anak yang lain. Yang kita lihat tampak gangguan psikis, trauma dan di bawah tekanan,” paparnya.

Seorang warga, Hendro, mengatakan anak di depan rumahnya hampir setiap hari tidur di pos jaga. Karena itu, mereka berinisiatif menyelamatkan lewat bantuan KPAI dan polisi.

Exit mobile version