Di Hari Guru, Seorang Guru Dilaporkan Mencabuli Sejumlah Muridnya

JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di Hari Guru Nasional ini mendatangi rumah korban yang diduga dilakukan pelecehan seksual oleh gurunya sendiri di Ciracas, Jakarta Timur.

Perbuatan tersebut diketahui sudah terjadi sejak dua bulan lalu, namun baru terbongkar beberapa hari lalu setelah salah satu korban bercerita kepada Jumadi (38) orangtua temannya yang juga menjadi korban.

“Tentunya di hari guru ini kita berduka atas peristiwa yang menimpa anak di satuan pendidikan, dan korbannya ada tiga yang dilakukan oleh oknum guru olahraga,” kata Komisioner KPAI, Jasra Putra saat ditemui di rumah korban, Sabtu (25/11/2017).

Tak hanya itu, ia menyebut orangtua korban juga sudah menyiapkan langka hukum serta rehabiltasi terhadap korban.

“Saya juga sudah berkoordinasi oleh kanit PPA Polres Jakarta Timur supaya kasus ini segara dituntaskan dan berharap pelaku ini segara ditangkap jika bukti sudah cukup,” katanya.

Sebelumnya tiga gadis belia yang masih duduk dibangku SD di kawasan Jakarta Timur diduga mengalami tindak pelecehan seksual yang dilakukan oleh gurunya sendiri.

Kejadian tersebut terjadi sekitar dua bulan lalu, namun aksi tersebut terbongkar setelah salah satu korban AN (12) menceritakan kejadian bejat tersebut ke orangtua salah satu temanya yang juga menjadi korban.

Jumadi (38) salah satu orangtua korban yang mengatakan bahwa ia mengetahui hal tersebut ketika AN bercerita kepada dirinya.

Selanjutnya dari cerita tersebut ia menanyakan kembali kepada anaknya NL (11) apakah cerita tersebut benar.

“Saya tahunya beberapa waktu lalu, cerita digituin sama gurunya, anak saya ngaku juga, temannya juga sama digituin sama pelaku,” kata Jumadi saat dikonfirmasi, Jumat (24/11).

Menurutnya korban dilecehkan dengan cara diraba-raba dan kemaluan korban dielus elus oleh pelaku.

“Anak saya cerita aja begitu, digituin sama gurunya, bagian ini diraba-raba yang itu diituin juga,” jelasnya.

Namun setelah dilakukan intrograsi kepada korban ternyata tidak hanya dua orang korban saja, tapi ada korban lainya berinisial AD (12) yang juga kakak kelas korban.

Menurut keterangan korban ketiganya dilakukan hal sama oleh gurunya tersebut.

Exit mobile version