Dr Susanto,MA KPAI: Jihad Melawan Kejahatan Anak

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Dr. Susanto MA melakukan Siaran Pers di dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda. Acara tersebut diselenggarakan di Gedung KPAI Jakarta. Sabtu (28/10/2017) dengan mengambil tema “Momentum Jihad Melawan Kejahatan Anak”.

Dalam siaran tersebut, Susanto menyampaikan beberapa hal. Menurutnya bahwa Pemuda merupakan pelaku sejarah yang tidak bisa dilupakan dari proses memerdekakan Indonesia. Dulu peran pemuda melawan penjajah sangat gigih karena penjajahan tidak senafas dengan nilai-nilai kemanusiaan dan konstitusi. 

Saat ini Susanto melihat bangsa Indonesia menghadapi beragam pola penjajahan baru. Salah satunya kejahatan terorisme yang terus menyasar anak dan remaja dan ini menu baru penjajahan di era terkini. Bahkan mereka merupakan kelompok sasaran strategis yang terus diincar serta dipihak lain, ekspansi distribusi pornografi semakin serius yang menjadikan anak sebagai target. Inilah yang seringkali memicu anak sebagai pelaku penyimpangan seksual, selain faktor disfungsi pengasuhan, minimnya kontrol sosial serta adanya kecenderungan bergesernya standar nilai-nilai etik di masyarakat. 

Selain itu, kejahatan berbasis cyber telah menjadi pilihan modus baru bagi pelaku kejahatan dan bandar narkoba tidak lagi menggunakan pola-pola manual dalam perdagangan narkotika, namun strateginya bergeser menggunakan pendekatan teknologi. Pergerakan ini semakin menyulitkan orang sekitar anak dalam memantau sindikat ini. Untuk kelompok orangtua tertentu modus ini tentu menjadikan orangtua semakin kuwalahan memastikan anak agar tidak terpapar narkotika, apalagi seringkali modusnya sangat rapih. 

Masih kata Susanto, eksploitasi anak untuk kepentingan ekonomi juga masih cukup serius. Terbaru ada dugaan pabrik petasan di Tengerang menghebohkan publik. Itu diduga melibatkan anak bekerja di sektor berbahaya dengan gaji rendah dan target tinggi.

Mengingat maraknya kasus kejahatan terhadap anak, kata Susanto, peran pemuda sangat diperlukan. Susanto mengajak peringatan hari sumpah pemuda harus dijadikan momentum untuk menggelorakan semangat jihad melawan kejahatan terhadap anak. Pemuda tidak boleh kalah dengan pelaku kejahatan anak. Pencegahan harus menjadi gerakan kolektif pemuda. Penanganan kasus anak harus menjadi panggilan jiwa pemuda. Maka, cegah dengan cara yang jitu agar anak Indonesia terselamatkan dari paparan kejahatan.

Susanto sangat optimis kedepan agar Indonesia ramah anak itu akan segera terwujud di negeri tercinta ini. Tutupnya

Ditempat berbeda Ketua Generasi Bebas Narkoba (GBN) Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Kota dan Kabupaten (Kokab) Sukabumi, Deni Suhendar di Gedung Olah Raga (GOR) Muslikh Abdul Syukur Kota Sukabumi, dirinya merasa bahwa pemuda dan anak adalah aset yang sangat berharga dan patut untuk dilindungi oleh semua pihak. 

Ia meminta semua element untuk ikut menjaga serta melindungi pemuda dan anak yang akan menjadi penerus bangsa termasuk untuk selalu berperan aktif melakukan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

Tambah Deni, untuk mewujudkan semua harapan tadi agar generasi bangsa ini bisa terlindungi, kita harus mulai dari hal terkecil bahkan yang semala ini diangap sederhana yaitu dengan melakukan pengawasan dan pecegahan dini terhadap bahaya narkoba dilingkungan Keluarga.

Exit mobile version