Fenomena paling bikin heboh Indonesia sepanjang 2016

JAKARTA – Rangkaian peristiwa heboh terus mewarnai Indonesia sepanjang 2016, mulai dari aksi teror di Thamrin, Jakarta sampai dengan kasus perampokan yang terjadi di penghujung tahun. Di balik itu, ada pula yang ikut menjadi sorotan netizen di dunia maya, bahkan sampai mendunia.

Dapatkan diskon Rp 300,000 untuk tiket libur Natal & Tahun baru-muSalah satunya fenomena ‘om telolet om’. Fenomena ini sebenarnya sudah berlangsung sejak akhir November lalu, namun menjadi tren ketika netizen Indonesia membombandir kolom komentar artis mancanegara dengan kalimat itu.

Alhasil, disk jockey internasional ikut mempopulerkannya ke para penggemarnya. Bahkan tidak sedikit orang-orang bule yang meniru fenomena itu dengan membuat video versi mereka masing-masing.

Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut angkat bicara terkait fenomena ini. Jokowi menilai fenomena ‘Om Telolet Om’ merupakan sebuah cara sederhana dari rakyat untuk mencari kebahagiaan semata.

“(Om Telolet Om) sebuah kesederhanaan, sebuah kesenangan, sebuah kebahagiaan dari rakyat untuk memperoleh sebuah hiburan atau sebuah hobi, saya kira sangat bagus,” kata Jokowi, seusai menghadiri Deklarasi Pemagangan Nasional Menuju Indonesia Kompeten di Karawang, Jawa Barat, Jumat (23/12).

Fenomena ini bermula dari aksi sejumlah anak-anak kecil di kawasan Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa. Mereka berkumpul di pinggir jalan menunggu bus lewat, lalu berteriak ‘om telolet om’. Tak dinyana, ternyata hal itu langsung mewabah ke seluruh penjuru, bahkan ibu kota ikut terkena demam serupa.

Di tahun yang sama pula, sosok Awkarin, atau gadis bernama asli Karin Novilda ramai jadi perbincangan di media sosial. Dia bukanlah anak pejabat meski keluarganya kalangan berada, bukan pula seorang artis yang wajahnya muncul di layar televisi, tapi namanya langsung membumi.

Gaya hidupnya yang hedonis, punya banyak teman, kaya dan doyan bergaul itulah yang membuatnya menjadi pusat perhatian. Bahkan, dia disebut-sebut sudah mampu mencari uang sendiri sejak berusia 16 tahun.

Alhasil, akun Instagram miliknya kini telah diikuti 1,3 juta orang. Saking banyaknya, akun tersebut dilirik banyak perusahaan untuk mempromosikan produk mereka, dan membuat angka di tabungannya terus bertambah.

Namun, kehidupan masa lalunya justru berbeda dengan sekarang. Saat masih duduk di bangku SMP. Dia dikenal sebagai sosok yang pandai, bahkan pernah meraih prestasi tertinggi tingkat nasional usai ujian nasional.

Dia juga pernah mendapatkan teguran dari Komisi Perlindungan Anak Nasional (KPAI) gara-gara kerap memposting gayanya saat masih berpacaran. Sejumlah adegan terlarang seperti berciuman dan foto-foto seksi dinilai sangat berbahaya bagi perkembangan anak di bawah umur.

“Karena dia followers dan subscribers-nya kan banyak. Dia akan memberikan inspirasi pada banyak orang. Untuk itu, kami meminta Karin untuk unggah konten yang lebih positif,” tutur Komisioner KPAI Bidang Pornografi dan Cybercrime, Maria Advianti, saat dihubungi merdeka, Senin (3/10).

Satu lagi yang sempat menjadi fenomena adalah ‘Turn Back Crime’ atau disingkat TBC. Demam TBC ini terjadi setelah serangan teror di Thamrin, Jakarta 14 Januari lalu, di mana sejumlah aparat kepolisian banyak mengenakan seragam TBC.

Tanpa butuh waktu lama, pakaian yang dikenakan para polisi itu langsung menjadi tren fashion di kalangan masyarakat. Bahkan sejumlah penjual pakaian meraup untuk besar. Hanya saja, kata POLISI di bagian belakang baju tersebut wajib dihilangkan.

Demam TBC tak hanya mewabah di Jakarta. Sejumlah kota di seluruh Indonesia juga tertular.

Meski begitu, demam TBC tak berlangsung lama. Setengah tahun setelah aksi terorisme berlangsung, perlahan masyarakat tren tersebut.

Exit mobile version