Heboh Foto Balita Merokok di Facebook, Ini Pesan KPAI

Media sosial khususnya Facebook dihebohkan dengan foto seorang balita yang diberi rokok. Foto tersebut diunggah oleh akun Facebook Ve Royy Alvero yang diduga adalah ibu dari balita itu.

Dalam empat foto yang dijadikan satu tersebut, terlihat mulut sang anak dimasukkan sebatang rokok yang sedang menyala. Foto itu diberi caption, “Jagoan mom&papp”.

Aksi ini tentu saja menuai banyak kecaman dari para netizen. Namun sang pengunggah berdalih kalau itu dilakukan supaya si anak tidak mengamuk. Karena bila tidak dituruti, anak tersebut bisa mengamuk dan membentur-benturkan kepalanya di tembok.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto berkomentar, tidak dibenarkan foto anak dengan aktivitas merokok diperlihatkan ke publik, baik dari aspek etika, hukum maupun psikologi perkembangan anak.

“Dalam kasus ini, tidak dibenarkan orangtua menfasilitasi anak agar menjadi perokok aktif, apapun alasannya. Justru yang orangtua harus lakukan adalah langkah kuratif agar anak tidak lagi merokok. Lakukan beragam pendekatan dan cara. Memang jika sudah menjadi perokok aktif siapapun termasuk orang dewasa umumnya “agak sulit” berhenti merokok. Tapi hemat saya tak ada masalah yang tidak ada solusi,” kata Susanto saat dihubungi Beritasatu.com, Rabu (11/2).

Orangtua, lanjut Susanto, juga harus segera melakukan berbagai upaya agar anak tidak terjerumus menjadi perokok aktif yang akut. “Beragam cara harus dilakukan, agar anak berhenti merokok supaya tumbuh kembangnya optimal,” imbuhnya.

Menurutnya yang juga harus dievaluasi adalah perilaku merokok dalam keluarga yang bisa jadi merupakan pemicu keinginan anak untuk merokok.

“Banyak orangtua yang mengeluh ketika anaknya sudah menjadi perokok aktif. Padahal perilaku anak merupakan produk lingkungan. Kultur keluarga cukup kuat memengaruhi. Mungkin saja, anak tersebut terbiasa melihat orangtuanya merokok atau anggota keluarga lainnya merokok,” ujar Susanto.

Exit mobile version