Heboh Tragedi Pilu Bayi Debora, KPAI Sebut Pihak RS Tak Manusiawi

Publik baru-baru ini dikejutkan dengan peristiwa memilukan yang menimpa bayi mungil bernama Tiara Debora Simanjorang. Putri Henny Silalahi itu mengembuskan napas terakhirnya lantaran diduga terlambat ditangani tim medis RS Mitra Keluarga, Kalideres, Jakarta Barat, gara-gara biaya.

Henny sebelumnya sempat mencurahkan kekesalan atas pelayanan RS Mitra Keluarga Kalideres yang dianggap tidak mau memasukkan Debora ke Pediatric Intensive Care Unit (PICU) seperti saran dokter. Menurut Henny, pihak rumah sakit menolak lantaran uang muka yang diberikan tidaklah cukup.

Meski orangtua bayi berusia 4 bulan itu berjanji akan melunasi saat siang harinya, pihak rumah sakit tetap menolak. Debora pun akhirnya meninggal dunia sebelum dipindahkan ke RS Koja yang menerima BPJS.

Tak pelak, kasus ini juga menarik perhatian dari pihak KPAI. KPAI menilai jika tindakan rumah sakit tersebut adalah bentuk diskriminasi dan tidak manusiawi.

“Itu tindakan diskriminasi, tidak manusiawi karena kan bagaimana pun dari sisi perlindungan anak sudah ada dijamin, anak itu tidak boleh mendapatkan diskriminasi perlakuan,” kata Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Siti Hikmawati, dilansir Detik pada Senin (11/9).

“Apalagi ini terkait dengan masalah kesehatan dia, di pasal 45 UU Perlindungan Anak dikatakan kalau orangtua belum mampu memberikan perlindungan itu maka disitu pemerintah, masyarakat, pemda wajib melakukan perlindungan, tidak ada alasan untuk melepaskan,” lanjut Siti. “Pelayanannya harus optimal untuk melakukan perlindungan kepada tiap pasien tanpa membeda-bedakan bagaimana kondisi pasien, yang membedakan perlakuan karena perlakuan kasus, bukan karena latar belakang dia.”

Karena itu, pihak KPAI akan memberikan pendampingan dan perlindungan terhadap anak. Termasuk melakukan mediasi dan memberi masukan kepada regulator. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kessehatan, BPJS, Kemenkes, hingga IDI.

Sementara itu, pihak RS Mitra Keluarga Kalideres telah menepis kabar miring tersebut. Mereka menyebut bila Henny keberatan mengingat kondisi keuangan ketika mengurus di bagian administrasi seperti dalam kutipan pers rilis di situs resmi rumah sakit.

 
Exit mobile version