IGI : Sanksi Puspendik Terlalu Ringan Terhadap Pelaku Pelanggaran UN Pada UNBK

Liberalnews, Jakarta – Lemahnya sistem pengawasan saat ujian terjadi pada beberapa sekolan yang bahkan terhadap Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) membuat Ketua Umum IGI pusat angkat bicara atas kelalaian dari pengawas. Kamis (04/4/2019). Liberalnews.net

Terkait hal tersebut juga melalui Puspendik telah memgeluarkan pengumuman berupa. Telah terjadi pelanggaran POS UN di beberapa sekolah pelakasana UNBK, berupa:
1. Peserta membawa HP/kamera
2. Peserta memfoto soal dan mengedarkan dimedsos/group komunikasi.

Pengumuman dan Sanksi Puspendik

Telah dilakukan penelusuran jejak digital dan Telah diberikan sanksi:
1. Peserta : Pembatalan hasil ujian.
2. Pengawas Tidak boleh menjadi pengawas lagi, paling tidak selama UNBK berlangsung.
Mohon Kepala Sekolah menjaga integritas
pelaksanaan UNBK.
Mari Kita Bersama menjaga integritas
pelaksanaan UNBK.

Demikian pengumuman dari pihak Puspendik sehingga Muhammad Ramli Rahim selaku Ketua Umum IGI Pusat berpendapat bahwa buat pengawas, harusnya hukumannya lebih berat. Tandasnya

“Hukuman tersebut misalnya penurunan pangkat atau penundaan kenaikan pangkat dalam masa tertentu, ini karena kelalaian atau bisa jadi kesengajaan”, guman nya.

Lanjut menurutnya bahwa salah satu masalah pendidikan karena hukuman yang tidak mendidik, kalau pengawas hukumannya hanya itu, bisa jadi malah senang dia, bisa bebas tugas. Buat siswa pun, itu jelas terlalu ringan, tak ada juga pengaruhnya buat kelulusannya. Seharusnya siswa yang jadi pelaku dianulir kelulusannya dari sekolah atau diproses secara hukum, tegas Ketum IGI.

 

sumber : liberalnews.net

Exit mobile version