Imbauan KPAI Terkait Bocah yang Viral karena Mengisap Vapor

Masyarakat diimbau tidak menyebarkan lagi video siswa SD di Trenggalek yang mengisap vapor atau rokok elektrik di media sosial. Imbauan itu dikeluarkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) karena melihat video tersebut menjadi viral di sejumlah media sosial maupun jejaring linimasa lainnya.

Video tersebut diunggah di akun FB berinisial ER sejak 21 Oktober. Video sudah ditonton 4 juta lebih. Bahkan, video ini menjadi perdebatan sengit 2.700 warganet.

“KPAI mengapresiasi pihak sekolah yang bertindak cepat dengan memanggil langsung orang tua maupun siswa bersangkutan untuk dilakukan proses pembinaan lebih lanjut. Pada intinya semua sepakat untuk tidak mengungi perbuatannya, kemudian pihak orang tua juga akan melakukan pengawasan yang lebih kepada anak-anaknya masing-masing,” kata Retno Listyarti, Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Selasa (24/10).

KPAI juga mendukung Pemkab Trenggalek yang mengimbau masyarakat untuk tidak memperpanjang persoalan tersebut, karena dikhawatirkan justru akan mengganggu psikologis maupun aktivitas belajar dari siswa yang terlibat di dalamnya. Termasuk upaya tidak menstigma anak-anak tersebut nakal dan lain sebagainya, karena selama ini anak-anak tersebut berperilaku baik dan saat ini seluruh siswa sudah kembali beraktifitas dengan normal.

“Masyarakat jangan menghakimi anak-anak dalam video tersebut. Mereka adalah anak-anak yang perlu dibimbing dan diberi kesempatan memperbaiki kesalahannya. Anak-anak memang peniru ulung, oleh karena itu apa yang dia lakukan pastilah mencontoh orang dewasa di sekitarnya,” tuturnya.

KPAI juga mendorong sekolah, Dinas Pendidikan Trenggalek dan Pemkab Trenggalek untuk menjadikan kasus ini sebagai pembelajaran agar lebih meningkatkan pembinaan serta pengawasan terhadap sekolah-sekolah.

Selain itu, sinergi sekolah dengan orang tua perlu terus menerus dikuatkan agar masing-masing lebih memiliki kepekaan dalam membimbing dan membina anak-anak, misalnya mendeteksi penyebab anak-anak yang prestasinya belajar menurun.

Exit mobile version