Imunisasi, penting tetapi sering diabaikan

Beberapa tahun terakhir, terjadi beberapa kasus penyakit akibat virus dan dapat dikategorikan sebagai Kejadian Luar Biasa. Misalnya saja Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri, polio, dan campak.

Menurut dokter Edi Hartoyo dari Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurang, Banjarmasin, kejadian luar biasa ini diduga keras karena adanya penolakan terhadap imunisasi. “Ada satu desa yang warganya banyak menolak imunisasi. Dari 23 kasus yang kami tangani, 12 kasus berasal dari desa tersebut,” kata dokter Edi, seperti kami kutip dari detik.com.

Hal ini diamini oleh Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Dr. HM Asrorun Ni’am Sholeh, MA. Beliau menyatakan bahwa sampai saat ini masih ada orang tua yang tidak memberikan imunisasi, padahal imunisasi merupakan salah satu hak dasar anak, sesuai dengan UU Kesehatan No. 36/2009.

Dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi menyatakan bahwa orang tua dapat dianggap melakukan tindakan kriminal dan dituntut di pengadilan jika tidak memberikan imunisasi pada anaknya.

Sanksi yang dapat diberikan dapat berupa pencabutan hak asuh. Bahkan, Pemerintah Daerah DKI Jakarta sudah mulai menerapkan imunisasi sebagai syarat masuk Sekolah Dasar, dengan menyertakan sertifikat saat mendaftarkan diri.

Kenapa imunisasi begitu penting untuk anak-anak?

Secara umum kita mengetahui bahwa imunisasi bermanfaat untuk mencegah penyakit-penyakit akibat virus, seperti polio, campak, difteri, pertusis, TBC, serta beberapa jenis penyakit lain.

Dokter Soedjatmiko dari Ikatan Dokter Anak Indonesia menyampaikan beberapa fakta tentang pentingnya imunisasi untuk bayi dan anak, agar para orang tua tidak ragu lagi memberikan imunisasi pada bayi dan anak.

Exit mobile version