Ini Saran KPAI untuk Sekolah yang Ingin Pecat Siswa

KPAI menyarankan kepada seluruh sekolah untuk menelaah sejauh mana keterlibatan siswa dalam tawuran antarpelajar sebelum dikeluarkan dari sekolah.

Komisioner Bidang Pendidikan KPAI Susanto mengatakan, sebelum mengeluarkan siswa yang terlibat tawuran. Sekolah sebaiknya melakukan penelaahan terhadap keterlibatan siswanya terlebih dahulu saat terjadi tawuran.

“Kami sarankan penelaahan dilakukan dahulu. Setelah itu barulah siswa dikembalikan ke orang tua masing-masing,” ujarnya saat dihubungi Sindonews, Minggu (16/11/2014).

Susanto menyatakan, persoalan tawuran yang marak di kalangan pelajar merupakan tanggung jawab semua pihak baik pemerintah, kepolisian, dan masyarakat.

Dia menambahkan, pemerintah, Polri dan masyarakat harus bisa mengidentifikasi media sosial yang digunakan para pelajar.

Karena diduga kuat media sosial inilah dijadikan alat oleh para pelajar untuk menyepakati waktu dan lokasi tawuran.

Dengan proses identifikasi dan keterlibatan semua pihak, persoalan tawuran yang marak terjadi di kalangan pelajar dapat diminimalisir.

Selain itu, tambah Susanto, semua pihak pun bertanggung jawab dalam memberikan pemahaman tentang pentingnya media sosial, seperti Twitter dan Facebook untuk digunakan pada hal yang sifatnya mendidik.

Exit mobile version