Jakarta Internasional School menggandeng Komisi Perlindungan Anak Indonesia untuk meningkatkan keamanan dan perlindungan bagi siswanya. KPAI akan memberikan pendampingan kepada pendidik dan tenaga kependidikan.
“JIS meminta KPAI memberikan perspektif perlindungan anak kepada pengajar dan staff pascaterjadinya kejadian (pelecehan) itu,” ujar Ketua KPAI, Asrorun Niam Sholeh, di kantor KPAI, Jalan Merdeka Selatan, Menteng Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2014).
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Sekolah JIS, Timothy Carr, pada kesempatan yang sama. Langkah pendampingan yang diminta JIS kepada KPAI ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan siswa, selain memberi pemahaman kepada pengajar.
“Kita berharap dapat memperbaiki tingkat keamanan siswa kedepannya,” ujar Carr.
Pada pembicaraan tertutup keduanya ini, lanjut Niam, KPAI kembali meminta JIS melakukan investigasi internal. Termasuk potensi anak-anak lain menjadi korban pelecehan.
Carr juga meminta maaf sudah tertutup kepada publik pada kesempatan ini. Dia beralasan sekolah lebih fokus untuk berbicara kepada keluarga, selang pelecehan seksual tersebut muncul ke permukaan.
“Kami minta maaf tidak terlalu terbuka dengan media karena kami fokus berbicara dengan keluarga korban,” kilahnya.
Namun, ia berjanji JIS mulai terbuka kepada publik secara perlahan agar kasus serupa tidak terulang.
