“Kembaran Ahok” Kini Nyaman di Sekolah Baru

JAKARTA – Setelah dipindahkan ke sekolah barunya, SDK IGN SR di Cijantung Jakarta Timur, keseharian JSZ alias SB kini sudah kembali nyaman. Dia akhirnya dipindahkan dari sekolah lama, SDN Pekayon 16 Pasar Rebo Jakarta Timur akibat sering dirundung (di-bully) hanya karena mirip mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Hal itu disampaikan komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan Retno Listyarti didampingi Kepala Seksi SD Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta Turman yang beberapa waktu lalu menyambangi sekolah baru SB di Cijantung. Kata Retno, kunjungannya sebagai tindak lanjut dari hasil pertemuan antara KPAI dengan Disdik Provinsi DKI Jakarta. 

“Pengawasan langsung ke sekolah ananda SB yang baru adalah untuk memastikan bahwa ananda sudah nyaman di sekolah yang baru dan seluruh proses administrasi mutasi SB sudah dipenuhi pihak-pihak terkait,” kata Retno dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/11/2017).

Retno menjelaskan, KPAI dalam melaksanakan pengawasan itu meminta keterangan kepala SDN IGN SR Jakarta terkait surat pindah SB. Berdasar informasi yang diperoleh KPAI, ternyata surat baru ditandatangani pihak sekolah, tetapi belum diteken pejabat Suku Dinas Pendidikan Jaktim. 

Atas temuan itu, Turman langsung memanggil pihak sekolah lama SB  untuk datang ke SDK IGN SR untuk mengurus surat pindah saat itu juga. Kemudian, jika sudah selesai ditandatangani harus langsung diantar ke SDK IGN SR Jaktim. 

Saat perwakilan sekolah tiba di SDK IGN SR, KPAI menanyakan nilai-nilai tugas dan ulangan harian SB. Ternyata, nilainya juga belum diserahkan ke sekolah baru.

Saat itu Turman menginstruksikan agar nilai-nilai tersebut harus dibuat salinannya dari buku nilai kemudian ditandatangani Kepala SDN Pekayon 16 Jakarta paling lambat  Jumat 10 November 2017. 

Bahkan, pihak Disdik Provinsi DKI Jakarta juga langsung menelepon Kepala SDN PKY 16 terkait nilai  SB yang harus secepatnya diserahkan ke sekolah yang baru.  KPAI  dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta kemudian keliling sekolah dan mengunjungi kelas SB untuk memastikan  sudah dapat beradaptasi dan nyaman di sana. 

Retno menuturkan, SB sudah mulai sekolah pada Senin lalu (6/11/2017). Bahkan, SB sudah mampu beradaptasi dengan teman-teman barunya pada hari pertama.

“Hanya, SB biasanya mengantuk pada sekitar pukul 10.30, karena di sekolah lama pukul 10.00  sudah pulang. Sedangkan di sekolah baru jam pulang sekolah adalah pukul 12.10,” kata Retno. 

Dalam kesempatan itu, KPAI meminta keterangan kepala sekolah terkait biaya pendidikan SB. Sebab, SB tak membayar biaya saat menempuh bangku pendidikan di sekolah sebelumnya.

Sedangkan di  sekolah baru harus membayar uang masuk serta SPP per bulan. Ternyata sekolah yang baru sangat membantu. SB mendapatkan keringanan uang masuk dari Rp3,5 juta menjadi Rp 2 juta dan akan dicicil selama 20 bulan. Sedangkan uang SPP yang seharusnya Rp350 ribu per bulan dipangkas menjadi Rp200 ribu.

“SPP akan didebet dari rekening Kartu Jakarta Pintar SB  Rp134 ribu dan sisanya Rp66 ribu akan dibayar cash oleh orang tuanya setiap bulannya,” kata mantan kepala SMAN 3 Jakarta ini.

Exit mobile version