Jakarta, Selular.ID – Beberapa waktu lalu KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) melakukan pemblokiran game yang dianggap berdampak negatif terhadap anak. KPAI memandang pemblokiran ini sebagai salah satu cara untuk membantu orangtua dalam mengontrol jenis game yang dimainkan oleh anak. Pasalnya, game dirasa sebagai kegiatan yang paling sulit untuk dimonitor, dan berakibat buruk terhadap sifat serta sikap anak.
Atas apa yang dilakukan KPAI tersebut, ada beberapa pihak yang kontra. Bahkan situs KPAI pun sempat diretas para peretas. Namun walaupun menuai ancaman dalam bentuk peretasan, KPAI tampaknya tidak gentar untuk terus memperjuangkan hak-hak anak.
KPAI sendiri telah merekomendasikan 22 game untuk diblokir. Mereka juga mengklaim bahwa sudah ada 15 game yang telah diblokir. “Yang kami blokir adalah game yang mengandung kekerasan dan pornografi,” ungkap Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh
Terkait dengan masalah perlindungan anak dari bahaya game, pihak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pun mengeluarkan panduan. Terutama bagi orang tua yang seharusnya menjadi pendamping anak dalam bermain game. Dalam panduan ini dijelaskan berbagai macam kode yang melekat pada game. Berikut di antaranya :
Early Childhood
Aman untuk anak usai 3 tahun ke atas. Tidak ada konten yang tidak pantas dan mengkhawatirkan.
Everyone
Untuk anak usia 6 tahun ke atas. Dapat mengandung elemen fantasi, kekerasan fisik dan verbal secara minimal
Everyone 10+
Untuk anak usia 10 tahun ke atas. Dapat mengandung sedikit elemen fantasi, kekerasan fisik dan verbal
Teen
Untuk remaja di atas usia 13 tahun. Dapat mengandung sedikit elemen fantasi, kekerasan fisik dan verbal, humor kasar dan darah minimal
Mature
Untuk usia 17 tahun ke atas. Dapat mengandung elemen kekerasan yang intens, darah dan kekejian serta elemen seksual.
Adults Only
Hanya untuk dewasa. Terdapat banyak elemen kekerasan yang intens, elemen seksual dan/atay perjudian.
Selain itu Kemendikbud juga menyarankan beberapa langkah mendampingi anak bermain game, antara lain :
– Letakkan konsol/komputer di ruang bersama yang terbuka
– Usahakan bermain bersama
– Atur agar bermain game setelah tugas-tugas penting diselesaikan
– Batasi penggunaan game secara terencana