Koordinasi dengan P2TP2A, KPAI Fokus Tangani Korban Pedofil Karawang

JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melalui sekretarisnya, Erlinda mengatakan tengah melakukan koordinasi maksimal dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Karawang, terkait kasus dicabulinya 25 korban oleh predator anak berinisial OMA (27).

Erlinda juga mengatakan pihaknya secara khusus memberikan fokus pada proses rehabilitasi baik medis maupun psikis. Sebagai salah satu kekhawatiran korban dan keluarga korban mendapatkan stigma negatif dari masyarakat.

“Kita sedang koordinasikan maksimal dengan P2TP2A Karawang, terutama dalam memberikan rehabilitasi medis dan psikis,” kata Erlinda saat dihubungi redaksi, Selasa (14/3/2017).

Erlinda juga berharap P2TP2A yang memiliki tanggung jawab dan dapat menghimbau Pemerintah daerah (Pemda) Karawang melakukan tindakan tegas baik bagi pelaku juga korban beserta keluarga korban.

“Pemda perlu dihimbau melakukan tindakan tegas agar tidak ada stigma juga yang diperoleh korban dan keluarga,” kata Erlinda.

Untuk diketahui, tersangka yang berinisial OMA, sebelumnya diketahui merupakan predator anak dari laporan warga. OMA diketahui berprofesi sebagai buruh pabrik dan pelatih sepak bola anak-anak di Desa Munjul. OMA juga menjadi tersangka kasus pedofil di Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

KPAI juga mengaku tengah berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) terdekat di Karawang. “Kami koordinasi juga dengan LPAI terdekat dan melihat apa perlu KPAI pusat turun langsung menindak,” tukas Erlinda.

Exit mobile version