Korban Pemerkosaan: Mau Lapor ke KPAI, tapi Tidak Punya Biaya

Keluarga S (12), siswa SD di Pondok Pinang, Bintaro, Jakarta Selatan, yang menjadi korban pemerkosaan tukang siomay mengaku bingung harus mengadu kemana untuk meminta bantuan terapi baginya.

“Terus terang kami orang awam sehingga nggak tahu harus melapor ke mana. Kemarin ada yang saranin ke KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia). Mau lapor ke KPAI, tetapi nggak punya uang,” kata Sut, tetangga korban kepada Kompas.com, Jumat (16/5/2014).

Sut saat ini mengasuh dan menjaga S di rumahnya di Kelurahan Pondok Pinang, Bintaro, Jakarta Selatan. Sutini sudah menanggap S seperti anaknya, apalagi setelah ibu S meninggal dunia ketika dia masih di bangku kelas dua SD.

“Kami nggak punya uang buat bayar biaya penyembuhan dia. Kami juga nggak tahu cara melapornya bagaimana?” sambung dia.

Perempuan itu menambahkan, dia menyerahkan sepenuhnya penanganan terhadap Bahri, pelaku pemerkosaan tersebut kepada pihak kepolisian. “Biar polisi yang urus dia. Saya hanya ingin mental anak ini bisa sembuh,” sambungnya.

Sut mengaku tidak tahu cara melapor ke KPAI atau pemerhati anak Seto Mulyadi atau yang biasa dipanggil Seto Mulyadi. Dia khawatir bakal diminta membayar. Oleh karena itu dia mengurungkan niatnya melapor.

Sut ingin S mendapatkan terapi mental. Sebab pemerkosaan itu menimbulkan trauma mendalam kepada diri S. Dia menjadi tertutup dan sering pingsan bahkan hingga puluhan kali dalam sehari.

Dihubungi terpisah, Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh ketika dihubungi Kompas.com mengatakan, keluarga korban bisa langsung melapor ke KPAI. Dia berjanji membantu mengusut kasus ini dan memberikan bantuan terapi mental bagi bocah kelas IV tersebut.

Seperti diberitakan, S diperkosa di bawah jembatan tol Lingkar Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Senin (12/5/2014). Saat itu listrik di wilayah itu sedang padam. Korban kemudian melaporkan kejadian yang dialaminya itu kepada ayahnya, Sya.

Warga berhasil menangkap pelaku, yang merupakan seorang pedagang siomay. Saat ini pelaku ditahan di Polres Metro Jakarta Selatan. Dari hasil visum dokter di RS Sekopol, Jakarta Selatan ditemukan luka sobek di alat vital korban.

Exit mobile version