KPAI: 13 Siswa SMA 70 yang di-DO tak semua pelaku bullying

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan 13 siswa kelas XII SMA 70 yang dikeluarkan tidak semuanya pelaku bullying. Dari 13 siswa itu, hanya beberapa saja yang merupakan pelaku kekerasan terhadap juniornya.

“Dari data ke kita memang tidak semua 13 anak yang dikeluarkan keluarkan karena bullying,” ujar Ketua KPAI Asrorun Niam usai bertemu komite SMA 70 di kantornya, Senin (29/9).

Niam menambahkan, dari 13 siswa itu ada yang karena nongkrong di tempat terlarang dan juga masalah seragam sekolah. Mereka terkena poin-poin yang diterapkan sekolah sehingga dikeluarkan.

“Beberapa kena administratif. Untuk detail berapa yang bullying dan administratif saya lupa,” katanya.

Sebelumnya, 13 Siswa kelas XII SMA 70, Jakarta Selatan dikeluarkan dari sekolah karena bullying terhadap juniornya hingga luka-luka. Diketahui, aksi bullying tersebut dilakukan di Stadion Gelora Bung Karno.

“Informasi kekerasan dilakukan di GBK. Saat itu ada 50 siswa di sana, ujar Komisioner KPAI Susanto usai meminta penjelasan pihak SMA 70 di kantornya, Senin (22/9).

Susanto menambahkan, di GBK itulah terjadi ospek atau plonco di luar sekolah. Di sana, para junior di plonco habis-habisan oleh senior. “Yang paling parah korban satu orang alami luka di wajah hingga berdarah-darah,” katanya.

Exit mobile version