MASYARAKAT Indonesia harus siap menyambut datangnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dengan penguatan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Pasalnya, MEA membebaskan seluruh masyarakat bersaing secara kualitas. Demikian pernyataan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto, Jumat (2/1).
Menurut Susanto, masyarakat tak boleh gentar dihadapi pelbagai tantangan global dari diberlakukannya MEA. Justru, kata dia, generasi muda harus memandang MEA sebagai peluang serta tantangan. Dengan menyiapkan berbagai strategi. “Dalam menghadapi MEA pemerintah harus melakukan penguatan kompetensi SDM generasi di Indonesia,” cetusnya.
Ia juga meminta agar sistem pendidikan di Indonesia harus berorientasi pada pelaku, bukan pekerja. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan daya saing lulusan RI. “Kalau SDM kita hanya dididik sebagai “pekerja”, negeri ini akan kehilangan bibit unggul,” kata Susanto.
Susanto menambahkan seluruh pihak harus mendorong bahwa sistem pendidikan Indonesia tidak hanya mencetak generasi yang skillfull di bidangnya, tetapi juga mampu menjadi pelaku utama. Dia meminta generasi dalam negeri jangan hanya menjadi pengikut (follower) dan penggembira.
“Hemat saya ini penting agar dalam menghadapi MEA, kita bukan hanya menjadi penggembira. Tapi jika semua bergandengan tangan, kami optimis, Indonesia siap lahir batin menghadapi MEA,” kata dia.
– See more at: http://www.jurnas.com/news/168169/KPAI-Ajak-Rakyat-Siap-Hadapi-MEA–2015/1/Bisnis/Ekonomi#sthash.lGdP7LUM.dpuf