JAKARTA – Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyambangi Polda Metro Jaya pada Rabu, 16 Agustus 2017. Mereka membahas siswi SMP Swasta di Kelapa Gading yang menjadi korban chat berbau pornografi oleh gurunya.
Sekitar pukul 14.00 WIB, KPAI datang dan langsung menuju tempat pertemuan di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
“Rapat ini mendapat rekomendasi beberapa hal, yang tentunya rekomendasi itu akan ditindaklanjuti guna mempercepat penanganan perkara yang akan didukung semua instansi terkait,” ujar Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto, saat ditemui usai pertemuan.
Didik enggan merinci isi pertemuan itu. Namun ia mengatakan salah satu saran yang diberikan oleh KPAI adalah pemberian program terapi bagi siswi yang menjadi korban.
“Nantinya segera korban ini diberikan terapi sehingga pulih normal sehingga bisa beraktivitas seperti biasa,” kata Didik.
Ketua KPAI Susanto mengatakan koordinasi ini juga sekaligus meminta agar Polda dapat menentukan langkah ke depan untuk mengatasi kasus serupa. “Kami ingin memastikan agar kasus-kasus yang sama tidak berpotensi terjadi berulang,” kata Susanto.
Ia mengatakan segera memeriksa para siswi yag menjadi korban. Hasil dari pemeriksaan itu akan menjadi dasar tindakan lanjutan yang akan diambil oleh KPAI untuk memulihkan trauma para korban.
Sebelumnya, empat siswi SMP Penabur di Kelapa Gading dikirimi chat berbau pornografi oleh salah satu guru Bahasa Inggris, bernama TS, 25 tahun. Pelaku yang merupakan seorang wali kelas, juga mengirim gambar berbau pornografi yang ia dapat dari mesin pencari google.
Mengetahui hal ini, TS dilaporkan pada 10 Agustus 2017, polisi kemudian mencokoknya di hari yang sama. Ia ditangkap di sekolah tempatnya mengajar.
Sekitar pukul 14.00 WIB, KPAI datang dan langsung menuju tempat pertemuan di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
“Rapat ini mendapat rekomendasi beberapa hal, yang tentunya rekomendasi itu akan ditindaklanjuti guna mempercepat penanganan perkara yang akan didukung semua instansi terkait,” ujar Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto, saat ditemui usai pertemuan.
Didik enggan merinci isi pertemuan itu. Namun ia mengatakan salah satu saran yang diberikan oleh KPAI adalah pemberian program terapi bagi siswi yang menjadi korban.
“Nantinya segera korban ini diberikan terapi sehingga pulih normal sehingga bisa beraktivitas seperti biasa,” kata Didik.
Ketua KPAI Susanto mengatakan koordinasi ini juga sekaligus meminta agar Polda dapat menentukan langkah ke depan untuk mengatasi kasus serupa. “Kami ingin memastikan agar kasus-kasus yang sama tidak berpotensi terjadi berulang,” kata Susanto.
Ia mengatakan segera memeriksa para siswi yag menjadi korban. Hasil dari pemeriksaan itu akan menjadi dasar tindakan lanjutan yang akan diambil oleh KPAI untuk memulihkan trauma para korban.
Sebelumnya, empat siswi SMP Penabur di Kelapa Gading dikirimi chat berbau pornografi oleh salah satu guru Bahasa Inggris, bernama TS, 25 tahun. Pelaku yang merupakan seorang wali kelas, juga mengirim gambar berbau pornografi yang ia dapat dari mesin pencari google.
Mengetahui hal ini, TS dilaporkan pada 10 Agustus 2017, polisi kemudian mencokoknya di hari yang sama. Ia ditangkap di sekolah tempatnya mengajar.