KPAI: Aksi Kekerasan di Sekolah Harus Dihentikan

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), turut menyoroti tewasnya Hilarius Christian Event Raharja karena mengalami kekerasan fisik dalam tradisi duel ala gladiator pada Januari 2016 lalu. KPAI menyatakan, akan berkonsentrasi dalam mendorong kedua sekolah yang terlibat untuk membangun sekolah ramah anak.

“Itu akan kami lakukan, dengan melakukan pendekatan dan komunikasi dengan SMA Budi Mulia dan SMA Mardi Yuana, agar kekerasan serupa tidak terulang kembali dan memutuskan mata rantai kekerasan,” kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti, saat dihubungi pada Ahad (24/9).

Retno juga menyesalkan, kejadian tersebut dapat terjadi di ruang publik. Sehingga, Retno menyebut, pentingnya peran masyarakat untuk terlibat aktif dalam pencegahan tawuran dan perilaku lain yang menyimpang.

“Patut dicatat, pendidikan bukan hanya dilakukan oleh sekolah dan keluarga, tapi juga oleh masyarakat,” kata Retno.

Dari kasus tersebut, jelas Retno, juga menjadi tugas berat bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam memformulasikan implementasi Pendidikan Penguatan Karakter (PPK). Supaya ke depan, tidak muncul asumsi bahwa dengan semakin lama anak di sekolah maka akan semakin kecil kemungkinan siswa mengalami pelemahan karakter.

“Kemendikbud harus melakukan penetrasi ke keluarga dan masyarakat melalui Pemerintah Daerah untuk menyikapi hal ini,” kata Retno menyarankan.

Retno juga menyatakan, KPAI juga akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian, terutama terkait penggunaan UU No.11/2012 tentang Sistem peradilan pidana anak (SPPA) bagi pelaku yang masih anak-anak, serta penggunaan UU No. 35/2014 tentang Perlindungan anak bagi pelaku lain yang bukan anak.

Diberitakan sebelumnya, siswa SMA Budi Mulia Kota Bogor, Hilarius Christian Event Raharjo, tewas diduga mengalami kekerasan fisik dalam tradisi Bom-boman. Anak pasangan Maria Agnes dengan Raharjo ini tewas setelah bertarungan satu lawan satu dengan pelajar sekolah lain dan disaksikan oleh puluhan pelajar lainnya di Lapangan Palupuh, belakang SMAN 7 Kota Bogor.

Pertarungan ala gladiator atau Bom-boman ini sebuah tradisi dalam menghadapi even besar, kompetisi liga bola basket (DBL) antar pelajar.

Exit mobile version