KPAI: Anak Berpikir Instan Bahaya bagi Karakternya

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan cara berpikir instan yang diterapkan pada seorang anak bisa berbahaya bagi karakter tumbuh kembang dan perilaku anak itu.

“Anak jangan diajar cara berpikir instan. Itu akan berbahaya bagi karakter tumbuh kembang dan perilaku mereka,” kata Komisioner Bidang Pendidikan KPAI Susanto di Jakarta, Senin (9/3).

Susanto mengatakan, apabila anak sudah terbiasa berpikir instan sejak kecil itu akan berakibat pada pola pikir saat anak tumbuh remaja dan dewasa.

Ia mencontohkan kasus perampasan sepeda motor atau begal yang kerap terjadi belakangan ini dan pelakunya masih dalam usia anak. Menurut Susanto, salah satu faktor pemicu anak menjadi begal karena cara berpikir instan.

“Mereka butuh uang dan ingin mendapatkannya secara instan karena itu melakukan begal. Berdasarkan penelitian kami, biasanya uang hasil begal hanya digunakan untuk berakhir pekan,” kata Susanto.

Ia menilai, seharusnya anak sudah dididik untuk tidak berpikir secara instan sejak di sekolah dasar.

“Jika anak bertanya, sebaiknya jangan diberi jawaban secara langsung. Bagaimana anak seharusnya diberikan jawaban yang memancing cara berpikir mereka, agar mereka tidak berpikir instan tapi berpikir kreatif. Inilah yang harus menjadi evaluasi dari sistem pendidikan kita,” kata Susanto.

Exit mobile version