Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Kalideres hari ini tak memenuhi panggilan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Karena itu KPAI akan mengirimkan rekomendasi ke Kementerian Kesehatan untuk menutup RS Mitra Keluarga Kalideres.
Rekomendasi itu dibuat jika rumah sakit yang tengah bermasalah itu tak memenuhi panggilan KPAI selama tiga kali.
Pemanggilan dilakukan untuk meminta keterangan terkait kasus kematian bayi Tiara Debora Simanjorang di RS Mitra Keluarga Kalideres, beberapa hari lalu yang diduga ditelantarkan RS tersebut pada Minggu (3/9) lalu. Pemanggilan hari ini merupakan pemanggilan yang pertama.
“Kalau tiga kali nggak datang, kami rekomendasi (RS Mitra Keluarga Kalideres) ditutup melalui Kementerian Kesehatan, karena tidak ada kejelasan,” kata Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak, Jasra Putra dalam jumpa pers di kantor KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2017).
Pihaknya, kata Jasra, menduga RS Mitra Keluarga lebih mementingkan bisnis dibanding menyelamatkan manusia.
“Kami ambil langkah, kami harap polisi masuk (untuk selidiki). Poinnya kita duga RS mementingkan bisnis dari pada menyelamatkan nyawa manusia,” katanya.
Sementara, Ketua KPAI Susanto mengatakan, pihaknya melakukan pemanggilan pertama kepada pihak RS Mitra Keluarga untuk meminta keterangan soal sistem pelayanan di RS tersebut terhadap bayi Tiara Debora.
Namun, pihak RS Mitra Keluarga tak hadir dan meminta jadwal ulang pemanggilan. KPAI pun menjadwalkan akan kembali memanggil pihak RS Mitra Keluarga pada Senin (18/9) mendatang.
“Tetapi yang bersangkutan tidak bisa hadir. Mereka minta dijadwalkan ulang. Insya Allah Senin depan akan kembali memanggil (RS Mitra keluarga),” ujar Susanto.