KPAI : BNN Pertegas Peran P4GN

Merebaknya kasus penelantaran anak oleh kedua orang tua yang kemudian diketahui pengonsumsi Narkoba, membuat Badan Narkotika Nasional (BNN) tergerak untuk mempertegas perannya dalam pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba (P4GN).

Secara konkret BNN bersama dengan Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan langkah awal dengan mengadakan dialog interaktif dengan tema “Penyalahgunaan Narkoba dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Psikologi Anak” Kamis (21/5/2015), di kantor pusat BNN, Cawang, Jakarta Timur.

Dialog interaktif yang dihadiri oleh para awak media cetak dan elektronik ini diadakan guna optimalisasi dalam pemanfaatan media sebagai gaung dari P4GN. Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut Drs. Anang Iskandar selaku Kepala BNN, Erlinda selaku Komisioner KPAI dan Arifin Asydhad selaku penggiat media. Acara ini digagas sebagai langkah awal untuk memberikan sosialisasi terhadap bahaya penyalahgunaan Narkoba terhadap psikologi anak.

Tujuan dari dialog interaktif ini pada dasarnya adalah memberikan pengertian dan penjelasan kepada para pimpinan awak media terkait dengan dampak penyalahgunaan Narkoba di lingkungan keluarga.

Dalam kesempatan itu, kepala BNN, Anang Iskandar menegaskan pentingnya rehabilitasi. Menurut Anang rehabilitiasi adalah solusi terbaik untuk menghindari kejadian seperti kasus penelantaran anak di Cibubur yang merupakan salah satu dampak dari penggunaan Narkoba oleh kedua orang tuanya.

Media diharapkan mampu untuk dapat menjadi gaung dalam sosialisasi sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat secara luas terhadap bahaya penyalahgunaan Narkoba.

Selain itu, dengan adanya penyebaran informasi yang akurat kepada seluruh masyarakat dapat menumbuhkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan ancaman dari penyalahgunaan dan meningkatkan dukungan serta partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan, penyalahgunaan, peredaran gelap Narkoba (P4GN). Sinergitas antara BNN, KPAI, dan media adalah salah satu jalan yang ditempuh dalam meretas permasalahan akan peredaran dan penyalahgunaan Narkoba di Indonesia.

“Bicara mengenai dampak Narkoba adalah hal yang seksi bagi media, detikcom mencatat hingga hari ini kasus penelantaran anak Cibubur masih hangat dan menjadi bahan bacaan yang banyak diminati oleh para pembaca, ungkap pemimpin redaksi detikcom saat acara dialog interaktif antara BNN, KPAI, dan media.

Arifin juga menambahkan bahwa BNN baiknya mengedepankan isu-isu mengenai dampak penyalahgunaan Narkoba karena masyarakat lebih tertarik terhadap hal tersebut. Dengan demikian masyarakat lebih mudah teredukasi akan bahaya penyalahgunaan Narkoba.

Exit mobile version