KPAI Desak Pemerintah Bangun Sistem Perlindungan Anak dari Penculikan

Kasus penculikan anak semakin marak terjadi dengan berbagai modusnya. Yang terbaru adalah penculikan bayi perempuan dari pasangan suami istri Toni Manurung dan Lasmaria Boru Manulang di Rumah Sakit Umum Pemerintah Hasan Sadikin Bandung.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto mengatakan, variasi modus penculikan ini semakin meneguhkan betapa Indonesia dalam kondisi bahaya dari penculikan, karena negara belum memberikan jaminan keamanan kepada anak.

“Bahkan di keluarga sekali pun, juga sering terjadi penculikan, yang pelakunya ternyata keluarga terdekat,” ujar Susanto di Jakarta, Sabtu (29/3).

KPAI sendiri memberikan apresiasi terhadap langkah cepat Polda Jawa Barat dalam meringkus pelaku penculikan bayi di RS Hasan Sadikin Bandung berinisial DS. “Kasus ini harus menjadi pelajaran semua pihak, khususnya negara agar membangun sistem perlindungan anak dari penculikan,” imbuhnya.

KPAI juga mendesak Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit agar memaksimalkan sistem keamanan rumah sakit, agar bayi dan anak terjamin perlindungannya dari beragam modus penculikan.

“Negara tidak boleh kalah dengan penculik. Jika negara tidak serius mengoptimalkan sistem perlindungan anak dari penculikan, itu dapat dikategorikan sebagai “pengabaian tanggungjawab”. Pemerintah dan pemerintah daerah harus tegas kepada rumah sakit. Jika teridentifikasi ada kelalaian manajemen rumah sakit, cabut izin rumah sakit yang bersangkutan agar memberikan efek jera rumah sakit lain,” tegas dia

Exit mobile version