KPAI Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Jatuhnya Balita dari Apartemen

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya Valentino, bocah berusia 5 tahun, dari apartemen. KPAI berharap, kasus ini tidak terulang lagi.

“KPAI mendesak kepada pengelola apartemen agar memberikan informasi yang utuh atas jatuhnya valentino kepada kepolisian, agar proses pengusutan kasus ini bisa terang benderang,” kata Komisioner KPAI, Susanto dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu menurutnya pihak pengelola apartemen harus ikut bertanggungjawab jika struktur bangunan apartemen tidak memenuhi standar aman bagi anak. “KPAI juga mendesak kepada pengelola apartemen agar ada perbaikan manajemen setelah kasus ini, agar kasus serupa tidak terulang lagi,” tambahnya.

Dalam kasus ini, KPAI mendesak kepada kepolisian untuk melakukan pemeriksaan tuntas latar belakang kejadian tersebut dan melakukan pemeriksaan standar keamanan bagi anak di lingkungan apartemen. Susanto juga meminta polisi tak mengesampingkan kemungkinan lain atas kasus ini termasuk adanya dugaan pembunuhan.

“Polisi harus memeriksa dugaan “pelaku lain” dari kasus ini. Karena kejadian tersebut, tergolong sangat berani untuk usia anak dini,” tegasnya. Sebelumnya diberitakan, Valentino bocah berusia lima tahun tewas setelah melompat dari lantai 19 Apartment Laguna, Pluit, Jakarta Utara.

Sebelum tewas, bocah kelahiran 10 Februari 2009 itu merengek meminta ibunda menemaninya pergi ke bioskop menonton film Spiderman. Namun saat itu sang ibu memberitahu adik Valentino yang berusia 3 bulan tengah sakit.

Polsek Penjaringan menyelidiki kasus ini dengan menggelar olah TKP. Hasilnya, tidak ada unsur kesengajaan dan pembiaraan Valentino melompat. Valentino saat itu diketahui sedang mengunci diri dalam kamar di Tower B nomor 28.

Exit mobile version