KPAI Gelar Mediasi Orang Tua dan Rumah Sakit Pekan Depan

JAKARTA– Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akan menggelar mediasi antara orang tua korban yang diduga anaknya terkena vaksin palsu dengan pihak rumah sakit yang diduga terlibat.

Komisioner Bidang Kesehatan KPAI, Titik Haryati menyatakan, mediasi tersebut dipastikan akan dilakukan pada Rabu (27/7) pada pekan depan, dan meminta kedua belah pihak sebaiknya menghadiri acara tersebut.

“Mau tidak mau rumah sakit harus datang. Kami sudah telepon dan juga mengirim surat panggilan,” kata Titik kepada CNNIndonesia.com, Jumat (22/7).

Namun, menurut Titik hingga saat ini pihak rumah sakit belum mengkonfirmasi kehadiran pada mediasi tersebut. Jika pihak rumah sakit tetap tidak kooperatif, maka bisa dilakukan pemanggilan secara langsung.
“Datangi saja hari itu juga. Kalau tidak bisa datang kemari (Kantor KPAI), mediasi bisa dilakukan di sana (rumah sakit),” katanya.

Sebelumnya, Aliansi Orang Tua Korban Vaksin Palsu melakukan pengaduan secara langsung kepada KPAI untuk segera menindaklanjuti pihak rumah sakit yang tidak kooperatif. Dalam pengaduan tersebut, diserahkan 600 berkas milik orang tua yang diduga anaknya terpapar vaksin setelah melakukan imunisasi.

Titik sendiri menyatakan mediasi tersebut nantinya untuk meminta pihak rumah sakit melakukan tes kesehatan terhadap anak-anak diduga terpapar vaksin.

Vaksin palsu sendiri, menurut Titik tidak bisa dikatakan tidak berbahaya. Harus ada kejelasan terkait zat apa saja yang ada dalam vaksin palsu tersebut.

“Ini harus jelas. Enggak bisa langsung bilang tidak bahaya. Ini kan tidak steril. Disuntiknya di mana, dibuatnya di mana, tidak bisa semata-mata dikatakan tidak bahaya,” katanya.
Untuk itu, Titik juga mengatakan, KPAI juga meminta kerjasama uji laboratorium kepada pihak BPOM dan  PT Bio Farma (Persero) secara langsung.

Exit mobile version