KPAI : Hari Ibu Refleksi Kesejahteraan Perempuan & Perlindungan Anak

Setiap 22 Desember, Indonesia memperingati Hari Ibu. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai momentum peringatan Hari Ibu selama ini masih cenderung menjadi ritual tahunan dengan minim refleksi, penyatuan gagasan besar, dan konsolidasi.

Komisioner KPAI Susanto, mengatakan, peringatan Hari Ibu di 2014 harus dijadikan refleksi untuk penyatuan gagasan yang berorientasi kesejahteraan perempuan dan perlindungan anak. Apalagi, kata dia, saat ini banyak sekali perempuan dan anak yang menjadi korban.

“Seperti korban eksploitasi ekonomi, trafiking bahkan kejahatan seksual,” katanya kepada Okezone, Sabtu (20/12/2014).

Susanto menuturkan, Hari Ibu harus menjadi momentum konsolidasi organisasi perempuan dan anak untuk mengembangkan model pemberdayaan bagi komunitas perempuan dan anak yang masih rentan. Ia mencontohkan perempuan di pesisir yang mayoritas sebagai pekerja, bukan pelaku ekonomi mandiri.

“Ini harus dibantu agar mereka lebih berdaya,” paparnya.

Selain itu, Susanto meminta momentum Hari Ibu dapat menggerakkan secara nasional bagi calon pengantin, pasangan muda dan semua elemen masyarakat agar mengembangkan pengasuhan ramah anak. Selama ini menurutnya, pola pengasuhan cenderung melakukan dari pola warisan sebelumnya yang kering dari pendekatan yang berwawasan karakter dan ramah terhadap tumbuh kembang anak.

“Bahkan yang terjadi, sering bermuatan kekerasan, karena dianggap wajar dan sudah biasa,” tukasnya

Exit mobile version