KPAI : Jangan Tabu Kenalkan Seks Pada Anak, Begini Caranya

Seringkali orangtua merasa tabu dan takut anaknya tahu akan seks. Padahal, pendidikan seks sejak dini sangat penting bagi anak.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak, Jasra Putra menerangkan anak harus diberitahu bagian tubuh yang perlu dijaga dan langkah yang dilakukan, jika ada orang yang melecehkan dirinya.

Jika tidak, pelecehan akan berujung kehancuran pada anak.

“Ya kalau di PAUD sudah mulai mengenal anggota tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain. Pentingnya jangan menyamarkan penis atau vagina dengan kata lain, sampaikan saja yang seharusnya,” terang Jasra kepada JawaPos.com, Sabtu (17/3).

“Beritahu pada anak jika ada yang pegang penis atau vagina kamu harus teriak dan marah. Lalu lapor ke guru ataupun orang terdekat. Bahasa juga kan harus disesuaikan dengan usia anak, kalau SD sudah bisa diajak komunikasi,” tambahnya.

Bahkan, papar Jasra, seringkali anak bingung dengan pertumbuhan fisik yang terjadi pada dirinya.

Menurutnya, orangtua harus hadir di sana untuk menjelaskan secara gamblang bagian yang memang harus dilindungi.

Tidak hanya itu, Jasra pun mengimbau jika dokter hendak melakukan pemeriksaan organ intim yang sakit, orang tua wajib mendampingi anak. Hal ini penting dijelaskan di sekolah maupun rumah.

Sayangnya, terkadang di beberapa kasus pelaku pelecehan bisa guru dan orang tua.

”Perlu ada sistem yang terintegrasi anak yang bisa memperkecil ruang predator anak yang setiap saat mengintai situasi ini,” tegasnya.

Dirinya menegaskan, pengawasan dan pemantauan menjadi tugas bersama baik keluarga dalam menjelaskan pendidikan seks sesuai pemahaman dan usianya.

“Begitupula di dunia pendidikan, perlu ada pembahasan dan pembelajaran organ tubuh anak yang wajib dilindungi,” pungkasnya.

Exit mobile version