KPAI : Kekerasan Terus Terjadi di Institusi Pendidikan, Pembiaran Tindakan Kekerasan Terjadi di Sekolah

Munculnya lagi kasus kekerasan antar siswa di lingkungan sekolah seolah semakin memperlihatkan adanya pembiaran sekolah melanggengkan budaya kekerasan di tempat yang seharusnya menjadi teman aman dan nyaman menuntut ilmu.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengatakan perilaku bully dari satu siswa ke siswa lainnya menunjukkan sekolah melulu berorientasi dan hanya mengejar target pada keberhasilan tugas pembelajaran bagi siswa. Tapi mengabaikan kebutuhan akan rasa aman dan nyaman di lingkungan pendidikan.

“Jadi bisa sekali dikatakan seperti itu, ada pembiaran pihak sekolah terhadap perilaku yang sebenarnya bisa dicegah dan ditindak,” jelas dia kepada INILAHCOM, Senin (13/10/2014).

Meski sekolah sebagai institusi pendidikan, lanjut dia, seharusnya tidak lagi memiliki pola pikir hanya mengejar kewajiban dan keberhasilan dalam proses belajar dan mengajar anak didik. Tapi sekolah dewasa ini seharusnya juga menjamin bahwa anak didik mendapat keamanan dan kenyamanan menuntut ilmu di sekolah tersebut.

Peristiwa kekerasan demi kekerasan yang terus terungkap di sekolah ataupun yang melibatkan anak didik, kata Susanto menunjukkan bahwa lingkungan sekolah belum steril dari berbagai kekerasan apapun bentuknya.

Belum banyaknya sanksi pidana yang dijatuhkan kepada pihak sekolah menurut Susanto, Komisioner KPAI yang menangani bidang pendidikan, sangat mungkin juga menjadi faktor mengapa sekolah masih kurang serius dalam mencegah perilaku tindak kekerasan di lingkungan sekolah.

“Memang sampai sekarang belum ada pihak sekolah yang dimintai pertanggungjawaban secara pidana atas tindak kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah. Selalu yang dihukum adalah sebatas para pelakunya yang merupakan anak didik, padahal secara institusi sekolah punya tanggungjawab besar untuk menjamin keamanan dan keselamatan para siswanya,” tandas Susanto.

Dunia pendidikan di Indonesia kembali tercoreng setelah munculnya video rekaman aksi bullying anak-anak siswa sekolah dasar di sebuah sekolah di Bukittinggi. Ironisnya aksi kekerasan yang dilakukan terhadap murid perempuan terjadi di sebuah kelas yang ditinggal gurunya mengajarn di sekolah lain.

Dalam video rekaman yang ramai menjadi perhatian di youtube itu memperlihatkan siswi yang berkerudung jadi bulan-bulanan pemukulan dan tendangan dari para rekan-rekannya bagi murid laki-laki dan perempuan. Meski sudah menangis namun pelaku tidak usai memukuli. Sementara pelajar lainnya hanya menonton bahkan memberi semangat kepada pelaku kekerasan dan merekam dengan telepon genggam.

Exit mobile version