KPAI Khawatir Banyak Keperawanan Hilang di Hari Valentine

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengaku khawatir dengan perayaan Hari Kasih Sayang atau Valentine yang jatuh setiap 14 Februari.

Komisioner KPAI, Susanto, menilai tradisi perayaan Valentine banyak tidak ramah anak. Ia mencontohkan, Valentine dipahami sebagai Hari Kasih Sayang yang menghalalkan melepas keperawanan.

“Melepas kegadisan. Tidak sedikit anak sekolah yang menjadi korban kekerasan seksual di Hari Valentine,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (11/2/2015).

Susanto menambahkan, Valentine sering dipahami sebagai hari bersenang-senang bagi pasangan dan seks bebas bagi pasangan di luar nikah. Di lain pihak, Valentine juga dimanfaatkan oleh pelaku bisnis.

“Di antaranya; pertama, memberi diskon menginap bagi pasangan muda,” jelasnya.

KPAI mendapat pengaduan dari masyarakat bahwa ada pelaku usaha hotel yang memberi diskon 50 persen kepada pasangan yang menginap.

Kemudian produsen makanan memberi hadiah kondom dan alat kontrasepsi di makanan cokelat yang tidak sedikit konsumennya masih belia.

“Bagaimana jika yg menginap adalah anak usia sekolah? Tentu ini masalah serius. KPAI meminta pemerintah daerah di seluruh Indonesia agar memproteksi anak agar tidak menjadi korban kejahatan seksual,” ungkap Susanto.

KPAI juga meminta kepada kepala daerah agar memberi teguran keras kepada pengusaha hotel yang digunakan untuk aktivitas seks bebas bagi anak usia sekolah. Pengawasan hotel diminta ditingkatkan menjelang perayaan Valentine.

Exit mobile version