Berdasarkan catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kota Bekasi, Jawa Barat, terjadi kasus kekerasan pada anak dan perempuan sebanyak 18 kali selama tiga bulan terakhir.
Dan sudah ada puluhan kasus pengaduan yang diterima hingga akhir Maret tahun ini.
“Berdasarkan catatan, jumlah kekerasan hingga akhir Maret 2015 terdapat 18 kasus kekerasan yang dialami anak di Kota Bekasi,” ujar Sekretaris KPAI Kota Bekasi, Aris Setyawan, Rabu (15/4).
Dia menjelaskan, selain jumlah kasus tersebut, juga sudah ada 30 pengaduan yang diterima KPAI Kota Bekasi dari 12 kecamatan se-Kota Bekasi.
“Kasus kekerasan pada anak dan perempuan sudah ada yang menanganinya, yakni P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak),” ujarnya.
Aris mengatakan, Kecamatan Pondokgede, Bekasi Barat, Bekasi Selatan, dan Medansatria lebih mendominasi angka kekerasan tersebut.
“Kekerasan itu paling banyak dialami oleh anak remaja. Sedangkan kekerasan pada balita sedikit,” imbuhnya.
Tahun ahun 2014, kasus kekerasan anak dan perempuan mencapai 105 kasus, sedang 2013 sebanyak 130 kasus.
Kasus kekerasan yang terbaru menimpa AY (5), dicabuli oleh Hendra (37), warga binaan Departemen Sosial yang berada di Jalan Raya Joyomartono, Bekasi Timur.
Perbuatan bejat Hendra, sudah dilakukan sebanyak dua kali. Perbuatan cabul itu dilakukan pelaku, pada Selasa (7/4) lalu, di lingkungan asrama Departemen Sosial Bekasi.