KPAI: Kurikulum 2013 Bikin Guru Bingung dan Siswa Terbebani

Pelaksanaan kurikulum 2013 menuai banyak keluhan seperti yang disampaikan oleh Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto. Dalam pelaksanaannya, menurut Susanto, Kurikulum 2013 sering membingungkan baik guru maupun murid.

“Dari sisi struktur, Kurikulum 2013 masih banyak membuat guru bingung. Memang positif sebab dalam pembelajaran ada aspek agama, sosial, bahasa dan matematika juga ada, itu sebenarnya bagus. Hanya memang masih perlu disempurnakan. Ini berdampak negatif kepada guru dan siswa yang mengadu ke KPAI karena mereka kebingungan,” ucap Susanto ketika berbincang, Sabtu (6/12/2014).

Susanto mengungkapkan dari laporan ke KPAI bahwa banyak siswa yang terbebani dengan pelaksanaan Kurikulum 2013. Selain itu, koordinasi guru yangn kurang baik dalam penerapan kurikulum itu juga tentunya berdampak pada siswa.

“Ada beberapa respon siswa dari pelaksanaan Kurikulum 2013 itu. Mereka memang mendapat banyak tugas-tugas yang dibebankan kepada siswa. Ada anak yang tugas rumahnya misalnya antara guru yang satu dengan guru lainnya hingga berpuluh-puluh karena guru-guru itu tidak terkoordinasi dengan baik. Ini kan tidak dibenarkan karena anak menjadi tidak punya ruang untuk kegiatan lain seperti bermain,” papar Susanto.

Pada jumpa pers di kantornya pada Jumat (5/12) malam, Mendikbud Anies Baswedan mengatakan bahwa 6.221 sekolah dari jumlah total 208.000 sekolah masih diminta untuk menerapkan Kurikulum 2013 dan akan dijadikan sekolah percontohan dan didampingi langsung oleh Kemendikbud. Namun apabila keberatan dapat mengajukan pengecualian.

“Bagi sekolah-sekolah itu memang harus mempunyai standar kontrol yang tinggi seperti apa pelaksanaan yang tepat. Jangan sampai Kurikulum 2013 belum tuntas akhirnya lagi-lagi anak menjadi korban,” tutup Susanto.

Exit mobile version