KPAI Lakukan Pencarian Lokasi Pembuatan Video Seks Anak-anak

Komisi Perlindungan Anak Indonesia berkoordinasi dengan sejumlah lembaga negara untuk menangani peredaran video berdurasi empat menit delapan detik berisi dua di bawah umur melakukan hubungan intim yang beredar di internet.

“Kasus ini sudah kita koordinasikan dengan Mabes, Polda Metro Jaya, dan Kominfo,” kata Sekretaris KPAI Erlinda kepada Suara.com, Selasa (26/5/2015).

Koordinasi dilakukan untuk, pertama menutup akses ke link video tersebut.

“Kita mau menutup akses link, jangan sampai jadi sesuatu yang buruk bagi kelima anak itu, juga jangan sampai terus tersebar,” kata Erlinda.

Kedua, agar Kominfo dan kepolisian dapat segera menemukan lokasi pembuatan video seks sehingga anak-anak dapat segera diberi penanganan.

“Dengan demikian, anak-anak itu segera dapat diberikan pendampingan secara psikologi dan untuk rehabilitasi mereka. Mereka harus dijauhkan dengan anak kelompok lain karena sudah punya perilaku seperti itu, meski sebenarnya anak-anak itu tidak paham apa yang mereka lakukan,” kata Erlinda.

Erlinda mengatakan terus berkoordinasi dengan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya terkait pencarian lokasi pembuatan video.

“Bagi masyarakat yang tahu lokasinya, tolong hubungi kami,” katanya.

Ketiga, agar orang dewasa ada di tempat pembuatan video seks tersebut ditindak.

“Orang dewasa yang ada di sana harus bertanggungjawab secara moral dan pidana karena melakukan pembiaran. Ini kita serahkan ke aparat penegak hukum. Nanti kan anak-anak itu akan menjadi saksi, apakah mereka disuruh orang dewasa itu atau bagaimana,” kata Erlinda.

Video porno anak di bawah umur itu mulai diketahui kemarin, Senin (25/5/2015). Dalam video tersebut terlihat anak lelaki dan perempuan berbuat layaknya orang dewasa.

Kedua bocah tersebut melakukannya di tanah kosong dekat kebun pisang, samping tembok gedung. Si anak lelaki terlihat mengenakan kaos dan celana pendek warna gelap. Sedangkan yang perempuan mengenakan kaos panjang warna kuning dan celana pendek warna putih. Aksi dilakukan di depan sejumlah anak.

Orang yang mengambil gambar terdengar memberikan berbagai perintah kepada kedua anak dalam bahasa Jawa untuk melakukan berbagai gaya.

Di bagian akhir, anak-anak itu membubarkan diri, lalu masuk ke dalam sebuah gedung.

Exit mobile version