KPAI: Lindungi Masa Depan Anak Kecil Yang Menonton Video Asusila

Netizen sedang dihebohkan peredaran video asusila yang sedang di tonton seorang anak kecil yang diperkirakan hp milik orang tuanya.

Dalam video berdurasi satu menit itu. yang direkam seseorang dari belakang tempat duduknya. Nampak di detik 4 sampai 7 anak melihat wajah si perekam. Respon anak tersebut menampakkan reaksi biasa saja. Justru ia seperti bereaksi aneh karena gesture wajah yang merekam. Artinya anak yang diperkirakan berumur 5 tahun itu sebenarnya tidak memahami yang sedang ia tonton. Tentu beda reaksinya ketika itu terjadi pada orang dewasa.

Begitu juga di detik ke 27 tampak yang diperkirakan orang tuanya menoleh apa yang sedang di tonton anak. Entah ia melihatnya atau tidak.

Jasra Putra Komisioner KPAI menyampaikan orang tua sering merasa aman bila memberi gadget kepada anaknya. Dengan alasan anak tersebut takut rewel dan berlarian.

Di sisi yang lain orang tua juga bosan dalam suasana antrian. Hanya ortu tidak tahu benda kecil tersebut berdampak sistemik kepada tumbuh kembang anak bila tidak didampingi.

Artinya video tersebut dapat menganggu pertumbuhan anak, apalagi jika disebarkan dapat memperburuk psikis anak dan keluarganya. Jangan sampai masyarakat atau keluarganya menyikapi dengan cara salah dan mengancam anak.

Survey Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap 4.500 pelajar SMP dan SMA di 12 kota, jumlah yang mengakses konten pornografi mencapai 97 persen.

KPAI mengharapkan bila ada kejadian serupa, sebaiknya si perekam memberi tahu orang tua secara perlahan. Agar tidak menganggu psikologis anak yang belum tentu merasa bersalah.

Masyarakat juga harus tahu negara kita memiliki UU Informasi dan Transaksi Elektronik yang menjelaskan konten pornografi untuk tidak disebar karena ada sanksi yang berat menunggu. Diharapkan juga perekam video yang viral itu segera melapor ke Kepolisan unit Cyber Crime agar tidak menjadi persekusi atau bullying.

Kita semua punya kewajiban melindungi anak anak dari bahaya terpapar pornografi sebagaimana dinyatakan dalam Undang Undang Perlindungan Anak.

Mari lindungi masa depan anak di video tersebut. Sesungguhnya apa yang dia lihat sangat berbeda dengan apa yang dipahami orang dewasa.

Penting agar anak dan keluarganya segera di temukan. KPAI berharap Kepolisian segera mendeteksinya. Apalagi kejadiannya sedang berada di layanan publik, tentu lebih mudah terlacak dengan data yang terekam pada hari itu. Biasanya di ruang seperti itu juga ada CCTV jadi mudah juga melacak yang merekam.

Untuk itu demi keselamatan anak, masyarakat diminta tidak menyebar lagi video tersebut. Karena bisa memperpuruk nasib anak dan keluarganya.

Yang harus dilakukan masyarakat adalah segera menghubungi pihak pihak yang dianggap mengetahui dan dapat memberi penanganan. Seperti menghubungi Sakti Peksos yang ada di seluruh Indonesia. Mereka mempunyai kapasitas mendampingi dan melakukan pencegahan. Pekerja Sosial dapat dihubungi di Hotline 24 Jam Pelayanan Sosial Anak Kemensos RI 1500 771

Masyarakat juga dapat menghubungi pengaduan anak seperti Unit Pengaduan KPAI di 021 319 015 56, , Unit Pelayanan Terpadu P2TP2A 021 47882898 dan Layanan Hotline 24 Jam Pengaduan Polisi 110.

Mari kita bantu kerja kerja perlindungan anak dengan menghubungi nomor nomor Hotline diatas. Agar anak tersebut segera terselamatkan. Sesungguhnya apa yang anak lihat tidak serta merta anak terstigma atau menganggap seperti orang dewasa yang menyaksikan video tersebut. Karena dua cara pandang yang berbeda. Untuk itu perlu penanganan yang tepat.

Peristiwa ini membuka keprihatinan dan rasa kemanusiaan kita, betapa public space area butuh menperhatikan para pengunjungnya yang membawa anak anak. Perlu ada tempat ramah anak. Yang diharapkan dapat mencegah kejadian serupa. Karena bagaimanapun itu butuh penyadaran mendalam dari kita semua dalam melihat secara utuh peristiwa ini.

Kami juga melakukannya di KPAI. Memberikan space ruang bermain anak. Padahal ruang kantor kami sangat terbatas dan kecil. Karena tidak terhindarkan layanan pengaduan di KPAI kehadiran banyak orang setiap harinya, tutup Jasra.

Exit mobile version