KPAI : Makna Berkurban Bagi Pendidikan Anak

Idul Adha menjadi momen penting bagi seluruh umat Islam. Pada momentum ini, anak diajarkan pengorbanan yang dilakukan Nabi Ibrahim yang ikhlas menjalankan perintah Allah atas anaknya Nabi Ismail. Bagi kehidupan modern, kurban tetap merupakan simbol kesalehan spiritual dan sosial.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai makna yang terkandung dalam berkurban dapat menjadi nilai moral dan pendidikan bagi anak. Ajaran kurban yang setiap Hari Raya Idul Adha terus ditunaikan meneguhkan betapa kurban sangat mulia dan penting diedukasikan kepada anak sejak usia dini.

“Agar spirit kurban dapat terinternalisasi pada pribadi anak,” kata Ketua KPAI Susanto kepada JawaPos.com, Jumat (1/9).

Susanto menilai seiring masih menumpuknya pekerjaan rumah terkait perlindungan anak seperti kasus anak terlantar, anak jalanan, anak korban perdagangan manusua serta korban kejahatan seksual, penting menjadi sasaran prioritas dari distribusi kurban. Apalagi catatan kasus tersebut masih membuat anak sebagai pelaku maupun korban.

“Apalagi kasusnya masih banyak dan tersebar di beberapa titik,” ungkap Susanto.

Khusus anak jalanan saja, saat ini catatan KPAI diperkirakan terdapat 33.400 anak jalanan yang masih tersebar di 16 Provinsi. Kelompok ini tentu perlu menjadi atensi dan prioritas.

“Berharap, ajaran kurban ini menjadi spirit revolusi mental menuju generasi yg berkualitas dan memiliki kepekaan sosial,” tegasnya.

Exit mobile version